Pembacaan Alkitab: Why. 2:8-11
Doa baca: Why. 2:10
Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita!
Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antara kamu ke dalam
penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh
hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu
mahkota kehidupan.
Dalam surat ini, kita melihat beberapa petunjuk bahwa hayat
kebangkitan ada di dalam gereja. Ketika Tuhan mewahyukan kualifikasi diri-Nya
dalam ayat 8, Ia berkata bahwa diri-Nya adalah "yang telah mati dan hidup
kembali", ini menyatakan hayat kebangkitan-Nya ada di dalam gereja.
Sepertinya Tuhan berkata, "Aku adalah kebangkitan, dan sekarang Aku hidup
di dalammu. Karena hayat kebangkitan ada di dalam kamu, tidak ada alasan bagimu
untuk gagal. Tidak seharusnya engkau dikalahkan oleh aniaya. Sebaliknya, kamu
harus bersandar pada hayat kebangkitan-Ku sewaktu menderita aniaya, dan
menang." Karena hayat kebangkitan ini, gereja sanggup menderita kesusahan
sampai mati sekalipun. Gereja selalu bersyarat menjadi martir yang mengagumkan,
menang, dan mulia. Kita semua bersyarat menjadi martir pemenang, karena kita
memiliki hayat kebangkitan di dalam kita.
Dalam ayat 10, ada janji pemberian mahkota hayat kepada pemenang.
Akhirnya, hayat akan menjadi mahkota. Itulah kemuliaan para martir pemenang.
Dalam Perjanjian Baru, mahkota selalu mengacu kepada pahala di luar karunia
keselamatan (Why. 3:11; Yak. 1:12; 1 Tim. 4:8; 1 Ptr. 5:4; 1 Kor. 9:25).
Mahkota hayat adalah pahala yang diberikan kepada orang-orang yang setia sampai
mati dalam mengalahkan penganiayaan; ini mengacu kepada kekuatan kemenangan,
yaitu kuasa hayat kebangkitan (Flp. 3:10); pula menunjukkan bahwa para pemenang
ini telah mencapai tahap "bangkit yang luar biasa dari antara orang
mati" (Flp. 3:11), yaitu kebangkitan yang istimewa.
Dalam surat ini, menang berarti menang
atas penganiayaan dengan setia sampai mati. Janji bagi pemenang dalam surat ini
mempunyai dua aspek, aspek positifnya mendapatkan mahkota hayat, sedang aspek
negatifnya tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua. Semua orang
mati, selain orang-orang yang sudah tercatat dalam kitab hayat karena percaya
kepada Tuhan Yesus, akan dibangkitkan dan akan melalui penghakiman takhta putih
besar pada akhir Kerajaan Seribu Tahun, yaitu pada kesudahan langit dan bumi
yang lama. Hasil penghakiman kali itu, mereka akan dilemparkan ke dalam lautan
api, itulah kematian yang kedua, sebagai penyelesaian yang terakhir (Why.
20:11-15). Sebab itu, kematian yang kedua ini adalah penanggulangan Allah
terhadap manusia setelah manusia mati dan bangkit. Karena para pemenang akan
mengalahkan maut demi kesetiaan mereka sampai mati di bawah penganiayaan, dan
tidak menyisakan apa-apa yang perlu ditanggulangi Allah setelah mereka
dibangkitkan, maka mereka akan mendapatkan mahkota hayat sebagai pahala, dan
tidak akan dijamah lagi oleh maut setelah mereka bangkit, yaitu tidak akan
menderita apa-apa oleh kematian yang kedua.
Kita semua perlu menjadi pemenang. Jika
pada zaman ini Anda tidak menang, kelak Anda pasti menderita oleh kematian yang
kedua. Jika Anda tidak dapat mengalahkan aniaya, Anda kelak pasti menderita
sesuatu. Bukan berarti Anda akan binasa (Yoh. 10:28-29) Tetapi setelah kita
dibangkitkan, mungkin kita masih akan ditanggulangi oleh Tuhan. Hal itu
tergantung pada cara hidup dan perilaku kita hari ini. Jika kita hidup dan
perilaku dalam kemenangan, berarti kita telah mengalahkan kematian dan tidak
ada perkara apa pun yang perlu Tuhan tanggulangi.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 1, Berita 11
No comments:
Post a Comment