Pembacaan Alkitab: Why. 5:6
Doa baca: Why. 5:6
Lalu aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat
makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti
telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: Itulah ketujuh Roh Allah
yang diutus ke seluruh bumi.
Cara Alkitab menyajikan kaki pelita
sangatlah menarik. Pertama-tama, Alkitab mewahyukan bahwa untuk pembangunan Kemah
Pertemuan diperlukan kaki pelita. Kaki pelita juga diperlukan untuk
berfungsinya Kemah Pertemuan. Kemah Pertemuan tidak berjendela, dan pintu
masuknya ditutup dengan sehelai tirai. Karena tidak ada tempat yang terbuka,
maka tidak ada sinar yang bisa masuk dari luar. Tanpa sinar kaki pelita yang
ada di dalam Kemah Pertemuan, tidak ada seorang pun yang bisa menunaikan
fungsinya di dalam Kemah Pertemuan. Karena itu, kaki pelita bukan hanya untuk
pembangunan Kemah Pertemuan, tetapi juga untuk berfungsinya Kemah Pertemuan.
Ketujuh pelita
pada kaki pelita dalam Kitab Zakharia adalah ketujuh mata itu. Pertama-tama,
ketujuh mata itu adalah ketujuh mata Kristus sebagai batu bangunan Allah (Za. 4:2,
10; 3:9). Wahyu 5:6 juga membicarakan ketujuh mata Kristus, Anak Domba,
mengatakan, mereka adalah "ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi". Ketujuh Roh adalah ketujuh mata Kristus. Dalam
Zakharia 3 dan 4, Kristus adalah batu untuk pembangunan Allah, dan dalam Wahyu
5, Ia adalah Anak Domba untuk penebusan kita. Ini menunjukkan bahwa Kristus
Sang Penebus adalah batu bangunan. Baik Anak Domba maupun batu memiliki ketujuh
mata yang adalah ketujuh Roh Allah. Dalam Kitab Zakharia ketujuh mata adalah mata
pada batu, sedang dalam Kitab Wahyu ketujuh mata adalah mata Anak Domba.
Ketujuh pelita yang adalah ketujuh mata
Kristus, juga merupakan mata Allah bagi pergerakan-Nya (Za. 4:10). Kristus mempunyai
tujuh mata, tujuh Roh Allah, bagi pergerakan Allah. Pertama-tama, Kristus adalah
Anak Domba Penebus dan terakhir Ia adalah batu bangunan. Ini mutlak bagi
pergerakan Allah di bumi, melalui penebusan sampai ke tujuan pembangunan. Hari
ini kita menikmati penebusan untuk pembangunan. Kita menikmati Kristus tidak hanya
sebagai Anak Domba Penebus, tetapi juga sebagai batu bangunan. Penebusan
Kristus adalah untuk pembangunan Allah. Dalam Dia kita telah ditebus, dan dalam
Dia kita dibangun. Ia menggenapkan semuanya ini melalui ketujuh Roh Allah yang adalah
bagi pergerakan Allah hari ini.
Pelita untuk penerangan dan mata untuk transfusi
melalui melihat. Mata ini bukan hanya untuk menyelidiki, mengamati, dan
menghakimi, lebih-lebih untuk mentransfusi. Ketika Kristus memandang kita
dengan ketujuh mata-Nya, serta merta kita diinfus oleh-Nya. Entah kita
dihakimi, disoroti, diperiksa, atau dibakar, Ia mentransfusikan semua apa
adanya diri-Nya ke dalam kita. Bila Kristus menerangi kita, Ia menyoroti ke dalam
kita, mentransfusikan semua apa adanya diri-Nya ke dalam kita, sehingga kita bisa
menjadi batu-batu permata yang telah mengalami pengubahan bagi pembangunan
Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu,
Buku 1, Berita 8
No comments:
Post a Comment