Hitstat

07 March 2017

Wahyu - Minggu 5 Selasa



Pembacaan Alkitab: Why. 5:6
Doa baca: Why. 5:6
Lalu aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: Itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.


Cara Alkitab menyajikan kaki pelita sangatlah menarik. Pertama-tama, Alkitab mewahyukan bahwa untuk pembangunan Kemah Pertemuan diperlukan kaki pelita. Kaki pelita juga diperlukan untuk berfungsinya Kemah Pertemuan. Kemah Pertemuan tidak berjendela, dan pintu masuknya ditutup dengan sehelai tirai. Karena tidak ada tempat yang terbuka, maka tidak ada sinar yang bisa masuk dari luar. Tanpa sinar kaki pelita yang ada di dalam Kemah Pertemuan, tidak ada seorang pun yang bisa menunaikan fungsinya di dalam Kemah Pertemuan. Karena itu, kaki pelita bukan hanya untuk pembangunan Kemah Pertemuan, tetapi juga untuk berfungsinya Kemah Pertemuan.

Ketujuh pelita pada kaki pelita dalam Kitab Zakharia adalah ketujuh mata itu. Pertama-tama, ketujuh mata itu adalah ketujuh mata Kristus sebagai batu bangunan Allah (Za. 4:2, 10; 3:9). Wahyu 5:6 juga membicarakan ketujuh mata Kristus, Anak Domba, mengatakan, mereka adalah "ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi". Ketujuh Roh adalah ketujuh mata Kristus. Dalam Zakharia 3 dan 4, Kristus adalah batu untuk pembangunan Allah, dan dalam Wahyu 5, Ia adalah Anak Domba untuk penebusan kita. Ini menunjukkan bahwa Kristus Sang Penebus adalah batu bangunan. Baik Anak Domba maupun batu memiliki ketujuh mata yang adalah ketujuh Roh Allah. Dalam Kitab Zakharia ketujuh mata adalah mata pada batu, sedang dalam Kitab Wahyu ketujuh mata adalah mata Anak Domba.

Ketujuh pelita yang adalah ketujuh mata Kristus, juga merupakan mata Allah bagi pergerakan-Nya (Za. 4:10). Kristus mempunyai tujuh mata, tujuh Roh Allah, bagi pergerakan Allah. Pertama-tama, Kristus adalah Anak Domba Penebus dan terakhir Ia adalah batu bangunan. Ini mutlak bagi pergerakan Allah di bumi, melalui penebusan sampai ke tujuan pembangunan. Hari ini kita menikmati penebusan untuk pembangunan. Kita menikmati Kristus tidak hanya sebagai Anak Domba Penebus, tetapi juga sebagai batu bangunan. Penebusan Kristus adalah untuk pembangunan Allah. Dalam Dia kita telah ditebus, dan dalam Dia kita dibangun. Ia menggenapkan semuanya ini melalui ketujuh Roh Allah yang adalah bagi pergerakan Allah hari ini.

Pelita untuk penerangan dan mata untuk transfusi melalui melihat. Mata ini bukan hanya untuk menyelidiki, mengamati, dan menghakimi, lebih-lebih untuk mentransfusi. Ketika Kristus memandang kita dengan ketujuh mata-Nya, serta merta kita diinfus oleh-Nya. Entah kita dihakimi, disoroti, diperiksa, atau dibakar, Ia mentransfusikan semua apa adanya diri-Nya ke dalam kita. Bila Kristus menerangi kita, Ia menyoroti ke dalam kita, mentransfusikan semua apa adanya diri-Nya ke dalam kita, sehingga kita bisa menjadi batu-batu permata yang telah mengalami pengubahan bagi pembangunan Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 1, Berita 8

No comments: