Pembacaan Alkitab: Why. 2:1-7
Doa baca: Why. 2:1
Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah
firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan
berjalan di antara ketujuh kaki pelita emas itu.
Mari kita melihat gereja di Efesus (2:1-7). Kata-kata penting
dalam berita ini adalah kasih, hayat, dan terang. Syarat pokok menempuh hidup
gereja adalah kasih kita kepada Tuhan. Kasih Tuhan kepada kita tidak perlu
dipersoalkan. Persoalannya adalah kasih kita kepada-Nya. Sekalipun kita telah
mengasihi Dia pada waktu lampau dan mungkin mengasihi-Nya sekarang, tetapi
masih ada bahayanya, yaitu kasih kita kepada Tuhan Yesus itu bisa memudar.
Surat kepada gereja di Efesus memperingatkan kita akan hal ini. Surat ini juga
memberikan wahyu yang jelas kepada kita penyebab utama kemerosotan hidup gereja
-- pudarnya kasih yang semula. Kasih memberikan, kedudukan, tumpuan, hak, dan
kelayakan kepada kita untuk makan pohon hayat. Jika kita mengasihi Tuhan, kita
akan mempunyai hak penuh untuk menikmati Dia sebagai pohon hayat, sebagai
suplai hayat kita. Hayat memberi kita terang. Jika kita memiliki kasih, kita
akan mempunyai hayat yang dilambangkan dengan pohon hayat dan terang yang
dilambangkan dengan kaki pelita.
Dalam surat yang pertama, Tuhan
mengatakan bahwa Ia adalah Dia yang memegang ketujuh bintang di tangan
kanan-Nya dan yang berjalan di antara ketujuh kaki pelita emas itu. Kedua hal
ini membuktikan bahwa Tuhan sangat normal, sejati, dan tepat. Ia memelihara gereja-gereja
dengan memegang pemimpin-pemimpin dalam gereja itu di tangan kanan-Nya sambil
berjalan di antara semua gereja. Inilah suasana yang sangat indah! Di satu
pihak, Tuhan duduk di sebelah kanan Allah, menjadi Imam Besar kita yang
bersyafaat untuk kita, gereja-gereja (Ibr. 7:25), di pihak lain, Dia
menggenggam utusan-utusan gereja-gereja dan berjalan di antara gereja-gereja
untuk memelihara mereka.
Gereja di
Efesus memiliki banyak kebaikan. Pertama, ia banyak bekerja bagi Tuhan. Gereja
di Efesus tidak pernah bermalas-malas atau kendur. Ia cukup baik dalam hal
bekerja bagi Tuhan. Gereja ini juga berjerih payah bagi-Nya (ayat 2-3).
Berjerih payah berarti bekerja lebih keras. Bekerja adalah hal yang biasa,
sedangkan berjerih payah adalah hal yang khusus. Gereja di Efesus juga
mempunyai kebajikan yang lain, yaitu tekun. Ini berarti gereja ini pernah
teraniaya dan tekun dalam penderitaan. Gereja ini sangat peka, sehingga dapat
menentukan rasul-rasul palsu dan menolak mereka (ay. 2). Mereka menemukan bahwa
orang-orang tertentu yang menganggap dirinya rasul adalah pendusta. Gereja di Efesus membenci apa yang dibenci Tuhan
yaitu perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus (ay. 6) . Ditinjau dari kebajikan
ini, gereja ini baik, murni, wajar, dan normal.
Tuhan membenci perbuatan
pengikut-pengikut Nikolaus. Perbuatan
pengikut-pengikut Nikolaus adalah menimbulkan jenjang di antara kaum saleh. Hal
ini mengakibatkan timbulnya sebutan kaum paderi dan kaum awam. Kata
"Nikolaus" dalam bahasa Yunaninya tersusun dari dua kata, yang
berakar kata "niko" dan "laos". "Niko" berarti
"menaklukkan (mengalahkan) atau di atas yang lain". "Laos"
berarti "rakyat jelata, masyarakat umum, atau kaum awam". Jadi,
nikolaus berarti menaklukkan rakyat jelata atau mengalahkan kaum awam.
Pengikut-pengikut Nikolaus pasti mengacu kepada sekelompok orang yang
menganggap dirinya lebih tinggi daripada kaum beriman pada umumnya. Tuhan
membenci pekerjaan dan perilaku pengikut Nikolaus ini, dan kita harus membenci
apa yang dibenci oleh Tuhan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu,
Buku 1, Berita 10
No comments:
Post a Comment