Hitstat

11 March 2017

Wahyu - Minggu 5 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Why. 1:18
Doa baca: Why. 1:18
Dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.


Ayat 16 mengatakan, "Di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang." Ayat 20 membuatnya lebih jelas, "Ketujuh bintang itu ialah malaikat (utusan) ketujuh jemaat." Para utusan ialah orang-orang rohani dalam gereja-gereja, orang-orang yang memikul tanggung jawab "kesaksian Yesus". Mereka seharusnya seperti bintang-bintang, mempunyai sifat surgawi, dan berada di atas kedudukan surgawi.

Kaki pelita dan bintang adalah untuk memancarkan cahaya di dalam kegelapan malam. Kaki pelita, yang mewakili gereja lokal, adalah satuan yang korporat, sedangkan bintang yang mewakili utusan gereja lokal, adalah satuan individual. Dalam kegelapan malam kemerosotan gereja, diperlukan penyinaran gereja yang korporat dan utusan individual. Sewaktu Kristus berjalan di tengah-tengah gereja-gereja, Ia memegang orang-orang yang memimpin di tangan kanan-Nya.

Ayat 16 memberi tahu kita, "Dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua." Kidung Agung 5:16, mengatakan, "Kata-kata-Nya (mulut-Nya) manis semata-mata," dan dalam kitab Injil dikatakan bahwa "kata-kata anugerah keluar dari mulut-Nya" (Luk. 4:22); tetapi di sini dikatakan, "Dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua." Inilah perkataan Kristus yang memisahkan (membedakan) menghakimi, dan membunuh (Ibr. 4:12; Ef. 6:17). Kata-kata anugerah adalah untuk menyuplaikan anugerah kepada orang yang diperkenankan-Nya, sedangkan pedang tajam bermata dua adalah untuk menanggulangi manusia, perkara, dan benda yang negatif. Kita sering mengatakan bahwa Roh itu berbicara kepada gereja-gereja. Ingatlah, Roh yang berbicara hari ini tidak lain adalah Kristus yang dari mulut-Nya keluar sebilah pedang bermata dua ini.

Dalam ayat 18 kita nampak bahwa Tuhan adalah "Yang Hidup", "Yang telah mati", dan "Yang Hidup untuk selama-lamanya". Kristus yang berjalan di antara gereja-gereja, yang adalah Kepala gereja-gereja dan yang memiliki gereja-gereja, adalah Yang Hidup, penuh hayat. Karena itu, tiap-tiap gereja sebagai ekspresi Tubuh-Nya juga harus hidup, segar, dan kuat. Haleluya! Kita memiliki Kristus yang hidup, yang telah menang atas maut! Kristus kita adalah Kristus yang bangkit, hidup di dalam kita dan di antara kita. Ia hidup selama-lamanya. Bukan main Kristus yang hidup yang kita miliki dalam pemulihan! Dalam pemulihan, semua gereja seharusnya hidup seperti Kristus, penuh hayat dan mengalahkan maut.

Dalam ayat 18 Tuhan juga berkata, "Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut." Karena manusia jatuh dan berdosa, maka maut telah masuk dan bekerja di bumi, mengumpulkan semua orang dosa ke alam maut. Sebab itu, terhadap orang dosa, maut adalah pengumpul, alam maut ialah penyekap. Apa saja yang dikumpulkan dengan pengki akan dibuang ke dalam tong sampah. Jadi, maut merupakan pengumpul, sedang kerajaan maut adalah penampungnya. Dalam hidup gereja hari ini, masihkah kita takluk kepada maut dan kerajaan maut? Tidak! Kristus telah mengakhiri maut di salib dan mengalahkan kerajaan maut dalam kebangkitan-Nya. Sekalipun kerajaan maut berusaha dengan sekuat tenaga untuk menahan-Nya, ia tidak berdaya melakukannya (Kis. 2:24). Terhadap Dia, maut tidak mempunyai sengat, dan kerajaan maut tidak berkuasa. Puji Tuhan, karena Kristus memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Maut tunduk kepada-Nya dan kerajaan maut berada di bawah kendali-Nya. Haleluya!


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 1, Berita 9

No comments: