Pembacaan Alkitab: Why. 2:1-7
Doa baca: Why. 2:4
Meskipun demikian, Aku mencela engkau, karena engkau
telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Meskipun
gereja di Efesus mempunyai demikian banyak kebajikan, tetapi karena telah
meninggalkan kasihnya yang semula, maka ia merosot jatuh (ay. 4). Dalam bahasa Yunani, "yang semula" sama
dengan kata yang diterjemahkan yang "terbaik" dalam Lukas 15:22.
Kasih kita yang semula terhadap Tuhan pastilah kasih yang terbaik. Gereja di
Efesus telah meninggalkan kasih yang terbaik ini terhadap Tuhan.
Sebagai mempelai perempuan Kristus (Yoh.
3:29), gereja adalah perkara kasih. Hanya kasih yang bisa memelihara hubungan
kita yang tepat dengan Tuhan. Meskipun gereja di Efesus melakukan pekerjaan
yang baik, berjerih lelah untuk Tuhan, bertekun dalam penderitaan, dan menguji
rasul-rasul palsu (ayat 2-3), tetapi dia telah meninggalkan kasihnya yang
semula terhadap Tuhan. Meninggalkan kasih yang semula adalah sumber segala
kemerosotan gereja dalam tahap-tahap selanjutnya.
Akibat
kejatuhan gereja ialah kehilangan kesaksian (ay. 5). Kehilangan kesaksian tidak
lain berarti diambilnya kaki pelita. Jika kita meninggalkan kasih kita yang
semula terhadap Tuhan dan tidak bertobat, kita akan kehilangan kesaksian Tuhan,
dan kaki pelita akan diambil dari kita. Kita harus waspada dan senantiasa
berjaga-jaga, jangan sampai jatuh ke dalam akibat ini. Pada saat kita
kehilangan kasih kita yang semula terhadap Tuhan, kita akan kehilangan
kesaksian. Hari itu, kaki pelita akan diambil dari kita.
Dalam ketujuh surat yang tercatat pada
pasal 2 dan 3, setiap surat diawali oleh pembicaraan Tuhan (2:1, 8, 12, 18;
3:1, 7, 14), tetapi pada akhir setiap surat, Roh itulah yang berbicara kepada
gereja-gereja (2:7, 11, 17, 29; 3:6, 13, 22). Sekali lagi ini membuktikan bahwa
Kristus yang berbicara adalah Roh itu. Apa saja yang Kristus katakan, itu
adalah pembicaraan Roh itu. Tak seorang pun dapat menyangkal hal ini. Siapa
yang berbicara kepada gereja-gereja di Efesus? Kristus, Anak Manusia yang
memegang utusan-utusan di tangan kanan-Nya dan yang berjalan di antara
gereja-gereja. Seperti yang dinyatakan dalam ayat 7, akhirnya yang berbicara
adalah Roh itu. Ini membuktikan bahwa Kristus adalah Roh yang berbicara. Ini
tidak hanya menunjukkan bahwa Roh itu adalah Tuhan dan Tuhan adalah Roh itu,
tetapi juga menegaskan dalam kegelapan kemerosotan gereja, Roh itu sangatlah
penting, seperti yang dinyatakan oleh Roh yang diperkuat tujuh kali dalam 1:4.
Pasal 14:13 dan 22:17 juga menekankan butir ini.
Di satu aspek, setiap surat adalah
perkataan Tuhan kepada satu gereja tertentu; tetapi di aspek lain, ini adalah
perkataan Roh itu kepada gereja-gereja. Setiap gereja bukan hanya perlu
memperhatikan surat yang khusus ditulis untuknya, juga harus memperhatikan
semua surat yang ditulis untuk gereja-gereja lain. Hal ini menyiratkan bahwa
semua gereja sebagai kesaksian Tuhan dalam Roh itu, seharusnya sama. Karena
hari ini Roh itu sudah berbicara kepada gereja-gereja, maka kita harus berada
di dalam gereja, berdiri pada posisi yang tepat untuk mendengarkan Roh itu
berbicara. Kalau tidak, bagaimana kita bisa mendengar?
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu,
Buku 1, Berita 10
No comments:
Post a Comment