Pembacaan Alkitab: Kis. 14:22
Doa baca: Kis. 14:22
Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu
dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman, dan mengatakan bahwa untuk
masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
Dalam pengertian yang benar, gereja
adalah kerajaan. Roma 14:17 juga menunjukkan bahwa kita yang berada di dalam
gereja berada di dalam kerajaan. Hidup gereja (church life) yang benar
adalah kehidupan kerajaan. Kerajaan adalah pemerintahan surgawi dalam sifat ilahi.
Kita semua telah dilahirkan kembali dengan hayat ilahi. Dalam hayat ini
terdapat sifat ilahi, dan dalam sifat ilahi ini terdapat suatu pengaturan, suatu
penguasaan, suatu pemerintahan. Pemerintahan ini ilahi pun surgawi. Kita,
orang-orang yang telah dilahirkan kembali, kini berada di bawah pengaturan ini;
kita berada di bawah pemerintahan dan pengendalian ini. Kita perlu melaksanakan
pengaturan ini di atas diri kita. Kita harus berada di bawah pengaturan surgawi
atas segala hal yang kita perbuat. Hayat ilahi membawa kita ke dalam kerajaan ilahi.
Bagaimana kita bisa ikut serta dalam kerajaan jika kita tidak pernah dilahirkan
kembali ke dalamnya? Setelah kita dilahirkan kembali ke dalam kerajaan, kita harus
tetap tinggal di dalamnya.
Hari ini berada di dalam kerajaan merupakan suatu perkara berada
dalam kesusahan Yesus. Sekalipun kita berbagian dalam kerajaan Yesus, namun
kita belum lagi meraja bersama Kristus. Ketika Ia kembali, kita akan meraja
bersama dalam kerajaan Kristus. Namun hari ini bukanlah masa memerintah, melainkan
masa menderita. Sekarang kita belum lagi berada dalam kerajaan yang memerintah,
melainkan dalam kerajaan penderitaan. Itulah sebabnya Paulus berkata, untuk
masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus melalui banyak sengsara (Kis. 14:22). Jalan
masuk ke dalam kerajaan yang memerintah adalah melalui penderitaan. Sengsara
yang dimaksud Paulus dalam Kisah Para Rasul 14:22 terutama adalah penganiayaan yang
dilakukan oleh agama Yahudi. Semua orang beriman dalam Kristus mengalami
penganiayaan semacam ini. Ketika kita menderita hari ini, kita berada dalam
kerajaan tempat kita dilatih, dididik, dipersiapkan, dan dilayakkan untuk
menjadi pasukan Kristus dan untuk memerintah dalam kerajaan-Nya sebagai raja
bersama Dia.
Dalam 1:9, Yohanes juga berkata bahwa ia ikut serta dalam
ketekunan Yesus. Terhadap kesusahan maupun kerajaan, kita memerlukan ketekunan.
Ketika Tuhan Yesus berada di bumi, Ia menanggung aniaya (Ibr. 12:2-3), dan hari
ini Ia masih menanggung tentangan dan kehinaan. Di satu pihak, Ia sedang duduk
di surga; di pihak lain, Ia masih diejek, ditentang, dan dianiaya. Tuhan Yesus telah
dihina selama sekitar dua ribu tahun, tetapi Ia tidak melawan. Sebaliknya, Ia
terus-menerus menerima semua serangan itu. Itulah kesabaran dan ketekunan
Yesus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 1, Berita 6
No comments:
Post a Comment