Pembacaan Alkitab: Why. 3:7-13
Doa baca: Why. 3:7
Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia:
Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia
membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat
membuka.
Dalam berita ini kita akan membahas gereja di Filadelfia, gereja
dalam pemulihan (3:7-13). Dalam bahasa Yunani, "Filadelfia" berarti "kasih persaudaraan". Sebagai
tanda, gereja di Filadelfia melambangkan hidup gereja yang normal, yang
dipulihkan oleh saudara-saudara yang dibangkitkan oleh Tuhan di Inggris, pada
awal abad 19. Seperti halnya gereja Reformasi yang dilambangkan oleh gereja di
Sardis adalah reaksi terhadap gereja di Tiatira, demikian pula gereja kasih
persaudaraan adalah reaksi terhadap gereja Reformasi yang mati. Reaksi ini akan
berlangsung terus sebagai kesaksian yang berkebalikan terhadap Tiatira dan
Sardis yang merosot, sampai Tuhan kembali.
Terhadap gereja kasih persaudaraan,
Tuhan adalah "Yang Kudus, Yang Benar". Dengan dan bersama
Tuhan, gereja yang dipulihkan bisa menjadi kudus, dipisahkan dari dunia, dan
benar serta setia terhadap Allah. Terhadap gereja yang dipulihkan, Tuhan pun
adalah "yang memegang kunci Daud" (ayat 7), yaitu kunci kerajaan, mempunyai kuasa membuka dan menutup. Kunci
yang dipegang Daud adalah kunci kuasa Allah. Kuasa Allah mencakup alam semesta,
terutama umat manusia. Kuasa itu ada kuncinya, yang dimiliki oleh orang yang
berperang demi kerajaan dan yang menyiapkan sesuatu untuk pembangunan Bait
Allah. Orang ini bernama Daud. Daud mewakili Allah dalam mendirikan Kerajaan
Allah di bumi. Jadi, ia memiliki kunci kuasa Allah dalam alam semesta. Namun,
Daud hanyalah lambang, bukan realitasnya. Daud yang sejati adalah Kristus, Daud
yang lebih besar. Dialah yang membangun Bait Allah, gereja, dan mendirikan
Kerajaan Allah. Sebab itu, dalam gereja hari ini, yaitu rumah dan Kerajaan
Allah, kita memiliki ekspresi Allah dan perwakilan Allah. Sebagai Daud yang
lebih besar, Kristus telah mendirikan rumah Allah, bait yang sejati, dan Ia
telah mendirikan Kerajaan Allah, suatu wilayah tempat Ia menjalankan kuasa-Nya
dengan sepenuhnya untuk mewakili Allah. Dengan demikian, Ia memegang kunci
Daud. Kunci Daud adalah sesuatu yang mewakili Allah untuk membuka alam semesta
bagi Allah. Inilah kunci Daud yang dipegang oleh Kristus. Ini melambangkan
Kristus sebagai pusat ekonomi Allah. Dialah yang menyatakan dan mewakili Allah,
yang memegang kunci untuk membuka segala sesuatu dalam wilayah kekuasaan Allah.
Kristus memegang kunci Daud dan Ia
membuka serta menutup bukan agar kita menjadi kudus atau rohani, tetapi agar
kita terbangun. Kekudusan dan kerohanian adalah untuk membuat kita menjadi
tiang dalam Bait Allah. Akhirnya, kita bukan mengemban nama kekudusan atau
kerohanian, melainkan Yerusalem Baru. Dalam 3:12 Tuhan tidak berkata,
"Padamu akan Kutuliskan kekudusan," atau "padamu akan Kutuliskan
kerohanian, melainkan mengatakan, "Dan padanya akan Kutuliskan nama
Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem Baru, yang turun dari surga, dari
Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru." Jadi, yang kita dapati di sana bukan kekudusan atau kerohanian,
melainkan Allah dan Yerusalem Baru. Tujuan Allah bukan menjadikan kita kudus
atau rohani, melainkan menjadikan kita bagian dari Yerusalem Baru. Allah telah
memiliki seluruh kekudusan yang diperlukan-Nya, tetapi Ia belum memiliki
Yerusalem Baru. Allah tidak menginginkan kerohanian lebih banyak. Ia memerlukan
Yerusalem Baru. Ia menginginkan gereja yang terbangun. Ia ingin memiliki Betel
hari ini, rumah Allah yang akan terwujud di dalam Yerusalem Baru. Inginkah Anda
nampak hal ini?
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 1, Berita 15
No comments:
Post a Comment