Pembacaan
Alkitab: Kol. 3:5-10
Dalam Kolose 3:5 Paulus berkata, “Karena
itu, matikanlah anggota-anggotamu yang ada di bumi, yaitu percabulan, kenajisan,
hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan
berhala”(Tl. ). Di dalam anggota-anggota kita yang berdosa ada hukum dosa,
yang membuat kita menjadi tawanan dosa dan menyebabkan tubuh kita yang bejat
menjadi tubuh maut (Rm. 7:23-24). Jadi, anggota-anggota kita, yang berdosa,
disamakan dengan perkara-perkara dosa, seperti percabulan, kenajisan, hawa
nafsu, nafsu jahat, dan keserakahan. Dalam ayat 6 Paulus menunjukkan “semuanya
itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang yang tidak taat]. ” Dalam
ayat 7 dia selanjutnya berkata bahwa dahulu kaum beriman juga melakukan hal-hal
itu ketika mereka hidup di dalamnya.
Dalam ayat 5 Paulus menyuruh kita mematikan
anggota-anggota kita yang ada di bumi. Ini dilakukan berdasarkan fakta bahwa kita
telah disalibkan dengan Kristus (Gal. 2:19a) dan dibaptis ke dalam kematian-Nya
(Rm. 6:3). Kita melaksanakan kematian Kristus atas anggota-anggota kita yang
berdosa dengan menyalibkan anggota-anggota itu, dengan iman, oleh kuat kuasa
Roh (Rm. 8:13). Ini berhubungan dengan Galatia 5:24. Kristus merampungkan
penyaliban yang almuhit. Sekarang kita menerapkannya kepada daging kita yang
penuh nafsu. Ini mutlak berbeda dengan pertapaan.
Menurut Roma 8:11 dan 13, mematikan
perbuatan-perbuatan tubuh adalah suatu aksi yang dikerjakan dalam kuasa Roh
itu, bukan digenapkan oleh upaya diri sendiri. Upaya kita untuk mematikan
perbuatan-perbuatan tubuh tidak lebih dari cara pertapaan. Walaupun kita tidak
untuk mempraktekkan pertapaan, tetapi kita perlu mematikan halhal negatif di
dalam kita melalui kuasa Roh Kudus. Untuk melaksanakan hal ini, kita perlu
terbuka kepada Roh itu dan membiarkan Roh itu mengalir di batin kita. Melalui pengaliran
Roh itu, kita akan mengalami khasiat kematian Kristus. Ini bukan pertapaan,
melainkan operasi Roh itu di batin kita.
Dalam ayat 8 Paulus membicarakan tentang
membuang hal-hal psikologis (kejiwaan) yang buruk: “Tetapi sekarang, buanglah
semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang
keluar dari mulutmu”. Jika Anda membandingkan ayat ini dengan ayat-ayat
yang terdahulu, Anda akan nampak bahwa Paulus menggolongkan hal-hal daging
dalam satu kategori dan hal-hal jiwa yang telah jatuh dalam kategori lain. Semua
hal negatif, baik dari daging maupun dari jiwa yang telah jatuh harus dikesampingkan.
Kita melakukan ini bukan oleh kekuatan kita sendiri, melainkan melalui kuat
kuasa Roh yang almuhit.
Dalam ayat 9 Paulus meneruskan, “Jangan
lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta
kelakuannya. ” Ayat ini menunjukkan bahwa keseluruhan manusia lama, seluruh
diri manusia lama, perlu ditanggalkan seperti menanggalkan pakaian lama. Segenap
persona manusia lama harus dibuang. Dalam ayat ini Paulus membicarakan tentang “telah
menanggalkan manusia lama” sebab kita telah menanggalkan manusia lama dalam
pembaptisan. Manusia lama kita telah disalibkan bersama Kristus (Rm. 6:6) dan
telah dikubur dalam pembaptisan (Rm. 6:4).
Dalam ayat 10 Paulus memaklumkan, “Dan
telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbarui untuk memperoleh
pengetahuan yang benar (penuh) menurut gambar Penciptanya. ” Mengenakan
manusia baru sama seperti mengenakan pakaian baru. Kata Yunani yang
diterjemahkan baru dalam ayat ini berarti baru dalam waktu. Ini berbeda dengan
kata yang dipakai dalam Efesus 4:24, yang berarti baru dalam sifat, mutu, atau
bentuk.
Manusia baru ini milik Kristus. Inilah
Tubuh-Nya, yang diciptakan di dalam Dia di atas salib (Ef. 2:15-16). Ini tidak
bersifat individual, melainkan korporat. Menurut visi yang jelas dalam Efesus
2:15, manusia baru ini adalah suatu wujud korporat. Ini dibuktikan dengan fakta
bahwa manusia baru diciptakan dari dua golongan manusia, Yahudi dan kafir
(bukan Yahudi). Lagi pula, Efesus 2:16 mengatakan bahwa manusia baru yang
diciptakan dari manusiamanusia kolektif itu adalah Tubuh Kristus. Karenanya, manusia
baru dan Tubuh adalah istilah yang searti dan dapat digunakan secara bergantian.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 28
No comments:
Post a Comment