Pembacaan
Alkitab: Kol. 3:15-16
Dalam ayat 15 Paulus berkata, “Hendaklah
damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah
dipanggil dalam satu tubuh. Dan bersyukurlah.” Istilah Yunani yang
diterjemahkan “memerintah” dapat juga diterjemahkan sebagai menjadi juri,
memimpin, dinobatkan sebagai pemerintah dan pengambil keputusan atas segala
sesuatu. Damai sejahtera Kristus yang memerintah di dalam hati kita melarutkan
dendam yang disebutkan dalam ayat 13.
Kata ganti nama relatif “itulah” dalam ayat
15 mengacu kepada damai sejahtera Kristus. Kita dipanggil kepada damai sejahtera
ini dalam satu Tubuh Kristus. Untuk kehidupan Tubuh yang normal kita memerlukan
damai sejahtera Kristus memerintah, mengatur, dan menentukan segala sesuatu di
dalam hati kita mengenai hubungan kita dengan anggota-anggota Tubuh-Nya. Kita
dipanggil kepada damai sejahtera Kristus, karena itu hal ini seharusnya juga menjadi
motivasi kita untuk membiarkan damai sejahtera ini memerintah dalam hati kita.
Dalam ayat ini Paulus juga menganjuri kita
untuk bersyukur. Kita bukan hanya harus membiarkan damai sejahtera Kristus
memerintah dalam hati kita, tetapi kita juga harus bersyukur kepada Tuhan. Di
dalam kehidupan Tubuh, hati kita seharusnya selalu dalam keadaan damai
sejahtera terhadap anggota-anggota dan bersyukur kepada Tuhan.
Setelah Paulus menulis tentang Kristus yang
almuhit dan tentang manusia baru yang di dalamnya Kristus adalah semua dan di
dalam segala sesuatu, dan di mana tidak ada tempat bagi orang Yahudi, Yunani,
atau perbedaan-perbedaan kebudayaan lainnya, dia lalu menyuruh kaum saleh memperhatikan
damai sejahtera Kristus. Dalam batin kita, kita semua mempunyai sesuatu yang
disebut damai sejahtera Kristus. Ini adalah damai sejahtera yang dibicarakan Paulus
dalam Efesus 2:15, di mana dikatakan bahwa di dalam diri-Nya sendiri Kristus
telah menciptakan satu manusia baru yang berasal dari dua pihak. Dengan
menciptakan orang Yahudi dan Yunani menjadi satu manusia baru, maka Kristus
telah menciptakan damai sejahtera. Inilah damai sejahtera dalam Kolose 3:15.
Kaum beriman yang berbeda latar belakang
kebudayaan dan kebangsaan itu telah diciptakan menjadi satu manusia baru. Kesatuan
manusia baru itu menghasilkan damai sejahtera yang sejati. Di luar Kristus dan
gereja, suku atau bangsa yang berbeda-beda tidak dapat benar-benar bersatu. Kita
yang berada dalam pemulihan Tuhan adalah satu karena kita berada di dalam
Kristus dan gereja. Kita berada di dalam manusia baru, di mana tidak ada orang
Yunani, orang Yahudi, orang bersunat, atau orang tak bersunat. Dalam manusia
baru tidak ada perbedaan suku, kelas, atau kebangsaan. Sebaliknya dalam manusia
baru ada kesatuan, karena Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. Kesatuan
ini adalah damai sejahtera kita. Damai sejahtera Kristus dalam Kolose 3:15 tak
lain adalah kesatuan yang penuh damai di dalam manusia baru.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 29
No comments:
Post a Comment