Pembacaan
Alkitab: Kol. 1:15
Dalam Kolose 1:12 kita nampak bahwa Kristus
adalah bagian orang-orang kudus. Namun istilah yang umum ini pun bahkan tidak
memberi tahu kita dalam aspek apakah Kristus menjadi almuhit. Mengatakan Kristus
adalah bagian kita boleh diumpamakan seperti mengatakan kita baru saja makan
malam. Makanan khusus apakah yang menjadi santapan malam itu? Banyak hal yang
dapat digabungkan dan disebut suatu santapan malam. Kita mungkin mengumumkan bahwa
Kristus adalah bagian kita, tetapi dalam cara khusus apakah Ia menjadi bagian
kita? Mengenai kealmuhitan Kristus, kita perlu lebih tegas dan khusus.
Menurut Kitab Kolose, aspek pertama dari
kealmuhitan Kristus ialah bahwa Dia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan
(1:15). Aspek kealmuhitan Kristus ini mencakup semua ayat dari 1:15 hingga
akhir pasal 1. Dalam ayat 15 Paulus berkata, “Dialah gambar Allah yang tidak
kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan. ” Ketika
kita membaca ayat ini, mudah sekali dalam pikiran kita menyisipkan sebuah kata
penghubung “dan” di antara kata “gambar Allah” dengan kata “yang sulung”. Berbuat
demikian akan sangat mengubah ayat ini, sebab dengan disisipkannya kata
penghubung itu mengisyaratkan bahwa gambar dengan yang sulung merupakan dua hal
yang berbeda. Tetapi, frase “yang sulung dari segala yang diciptakan” pada
hakikatnya adalah keterangan tambahan “gambar Allah yang tidak kelihatan”. Gambar
Allah yang tidak kelihatan diekspresikan dalam yang sulung dari segala yang diciptakan.
Lagi pula, yang sulung dari segala yang diciptakan adalah gambar Allah yang
tidak kelihatan. Sebagai gambar Allah yang tidak kelihatan, maka Kristus adalah
yang sulung dari segala yang diciptakan.
Mengenai aspek kealmuhitan Kristus ini,
sangatlah berfaedah kalau kita memiliki suatu pandangan menyeluruh terhadap
Alkitab — wahyu lengkap Allah. Walau benar mengatakan Alkitab itu mewahyukan
Allah, tetapi Alkitab dalam pewahyuan atas Allah tidaklah sesederhana itu. Kitab
Kejadian diawali dengan perkataan “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan
bumi. ” Lalu, dalam pembukaan Kitab Maleakhi, kitab terakhir dari
Perjanjian Lama, Allah diwahyukan sebagai persona yang mengasihi Yakub. Dalam Perjanjian
Lama Allah diwahyukan sebagai Pencipta alam semesta, dan persona yang mengasihi
Israel. Tidak heran kalau orang-orang Yahudi menyukai Perjanjian Lama!
Pada Perjanjian Baru, kita melihat Kitab
Matius diawali dengan perkataan, “Inilah daftar nenek moyang Yesus Kristus,
anak Daud, anak Abraham. ” Injil Yohanes diawali demikian, “Pada mulanya
ada Firman, Firman itu bersamasama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. ” Dalam
kitab terakhir dari Perjanjian Baru, Kitab Wahyu, ada perkataan sebagai
berikut: “Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Anugerah
dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan
yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya, dan dari
Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati
dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini” (1:4-5a). Alangkah besarnya
perbedaan antara ayat-ayat dalam Kitab Wahyu ini dengan kata pembukaan Kitab
Kejadian! Perbedaan ini bahkan jauh melampaui pembukaan Injil Matius dan
Yohanes. Hari ini kita berada di dalam gereja-gereja lokal. Ada satu penyaluran
terhadap gereja-gereja yang bukan hanya dari Allah atau dari firman,
lebih-lebih dari Allah Tritunggal — dari Dia yang ada, dan yang sudah ada, dan
yang akan datang, dari ketujuh Roh, dan dari Yesus Kristus.
Wahyu ilahi dalam Alkitab memperlihatkan
bahwa Kristus, Sang almuhit ini adalah untuk gereja. Bahkan secara lebih pasti
lagi, Kitab Wahyu memperlihatkan bahwa Dia adalah untuk gereja-gereja. Jadi,
Alkitab mewahyukan bahwa Kristus adalah untuk gereja-gereja.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 34
No comments:
Post a Comment