Hitstat

24 July 2014

Kolose - Minggu 17 Kamis



Pembacaan Alkitab: Kol. 1:15


Dalam Kolose 1:12 kita nampak bahwa Kristus adalah bagian orang-orang kudus. Namun istilah yang umum ini pun bahkan tidak memberi tahu kita dalam aspek apakah Kristus menjadi almuhit. Mengatakan Kristus adalah bagian kita boleh diumpamakan seperti mengatakan kita baru saja makan malam. Makanan khusus apakah yang menjadi santapan malam itu? Banyak hal yang dapat digabungkan dan disebut suatu santapan malam. Kita mungkin mengumumkan bahwa Kristus adalah bagian kita, tetapi dalam cara khusus apakah Ia menjadi bagian kita? Mengenai kealmuhitan Kristus, kita perlu lebih tegas dan khusus.

Menurut Kitab Kolose, aspek pertama dari kealmuhitan Kristus ialah bahwa Dia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan (1:15). Aspek kealmuhitan Kristus ini mencakup semua ayat dari 1:15 hingga akhir pasal 1. Dalam ayat 15 Paulus berkata, “Dialah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan. ” Ketika kita membaca ayat ini, mudah sekali dalam pikiran kita menyisipkan sebuah kata penghubung “dan” di antara kata “gambar Allah” dengan kata “yang sulung”. Berbuat demikian akan sangat mengubah ayat ini, sebab dengan disisipkannya kata penghubung itu mengisyaratkan bahwa gambar dengan yang sulung merupakan dua hal yang berbeda. Tetapi, frase “yang sulung dari segala yang diciptakan” pada hakikatnya adalah keterangan tambahan “gambar Allah yang tidak kelihatan”. Gambar Allah yang tidak kelihatan diekspresikan dalam yang sulung dari segala yang diciptakan. Lagi pula, yang sulung dari segala yang diciptakan adalah gambar Allah yang tidak kelihatan. Sebagai gambar Allah yang tidak kelihatan, maka Kristus adalah yang sulung dari segala yang diciptakan.

Mengenai aspek kealmuhitan Kristus ini, sangatlah berfaedah kalau kita memiliki suatu pandangan menyeluruh terhadap Alkitab — wahyu lengkap Allah. Walau benar mengatakan Alkitab itu mewahyukan Allah, tetapi Alkitab dalam pewahyuan atas Allah tidaklah sesederhana itu. Kitab Kejadian diawali dengan perkataan “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. ” Lalu, dalam pembukaan Kitab Maleakhi, kitab terakhir dari Perjanjian Lama, Allah diwahyukan sebagai persona yang mengasihi Yakub. Dalam Perjanjian Lama Allah diwahyukan sebagai Pencipta alam semesta, dan persona yang mengasihi Israel. Tidak heran kalau orang-orang Yahudi menyukai Perjanjian Lama!

Pada Perjanjian Baru, kita melihat Kitab Matius diawali dengan perkataan, “Inilah daftar nenek moyang Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. ” Injil Yohanes diawali demikian, “Pada mulanya ada Firman, Firman itu bersamasama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. ” Dalam kitab terakhir dari Perjanjian Baru, Kitab Wahyu, ada perkataan sebagai berikut: “Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Anugerah dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya, dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini” (1:4-5a). Alangkah besarnya perbedaan antara ayat-ayat dalam Kitab Wahyu ini dengan kata pembukaan Kitab Kejadian! Perbedaan ini bahkan jauh melampaui pembukaan Injil Matius dan Yohanes. Hari ini kita berada di dalam gereja-gereja lokal. Ada satu penyaluran terhadap gereja-gereja yang bukan hanya dari Allah atau dari firman, lebih-lebih dari Allah Tritunggal — dari Dia yang ada, dan yang sudah ada, dan yang akan datang, dari ketujuh Roh, dan dari Yesus Kristus.

Wahyu ilahi dalam Alkitab memperlihatkan bahwa Kristus, Sang almuhit ini adalah untuk gereja. Bahkan secara lebih pasti lagi, Kitab Wahyu memperlihatkan bahwa Dia adalah untuk gereja-gereja. Jadi, Alkitab mewahyukan bahwa Kristus adalah untuk gereja-gereja.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 34

No comments: