Pembacaan
Alkitab: Kol. 3:11
Kita perlu diperbarui di dalam pikiran kita
agar kita memiliki kasih yang tepat terhadap Tuhan dalam emosi kita. Banyak
orang saleh yang dingin terhadap Tuhan karena pikiran mereka tidak memiliki
banyak pengetahuan tentang Dia. Semakin banyak pengetahuan kita tentang Kristus
yang almuhit, kita akan semakin mengapresiasi Dia dan mengasihi Dia. Walaupun
kita masih memerlukan banyak pembaruan, namun kita sudah memiliki sejumlah pengetahuan
tentang Tuhan Yesus. Pengetahuan tentang Dia ini membuat kita bisa mengasihi
Dia. Dari kasih dan apresiasi kita terhadap Tuhan, kita menggunakan tekad kita
untuk memutuskan menjadi orang yang hidup bagi-Nya, mengikuti-Nya,
memperhidupkan-Nya, mempertumbuhkan-Nya, dan menghasilkan Dia. Kita memutuskan
untuk hidup bagi-Nya dan bagi kesaksian-Nya. Keputusan ini berasal dari emosi,
dan emosi kembali dipengaruhi oleh pengetahuan yang tepat tentang Kristus.
Dalam ayat 11 Paulus melanjutkan, “Dalam
hal ini tidak ada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau
orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka,
tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. ” Kata “Dalam hal
ini” mengacu kepada manusia baru di dalam ayat 10, yang berarti di dalam manusia
baru. Di dalam manusia baru ini bukan hanya tidak ada manusia alamiah, bahkan
kemungkinan keberadaan dan kedudukan manusia alamiah pun tidak ada. Tidak ada
orang Yunani yang hidup bagi hikmat filsafat, juga tidak ada orang Yahudi yang
hidup bagi tandatanda (1 Kor. 1:22). Tidak ada orang bersunat, juga tidak ada
orang tak bersunat. Orang bersunat di sini mengacu kepada mereka yang
memelihara ritual agama Yahudi. Orang tak bersunat mengacu kepada mereka yang
tidak peduli pada agama Yahudi. Selain itu, dalam manusia baru ini tidak ada
orang Barbar, orang Skit, budak, atau orang merdeka. Orang Barbar adalah orang
yang tidak berbudaya, orang Skit dianggap orang yang paling barbar, budak
adalah orang yang dijual ke dalam perbudakan, dan orang merdeka adalah orang
yang telah dibebaskan dari perbudakan. Tidak peduli manusia macam apa kita ini,
ditinjau dari sudut manusia baru, kita harus menganggap diri kita bukan sebagai
apa pun. Dalam manusia baru hanya ada tempat bagi Kristus, tidak ada tempat
bagi manusia alamiah jenis apa pun. Sebab itu, di dalam gereja kita semua
bukanlah siapa-siapa.
Kata “semua” dalam ayat 11 mengacu kepada
semua anggota yang menyusun manusia baru. Kristus adalah semua anggota ini, dan
Dia ada di dalam semua anggota. Karena alasan ini, maka dalam gereja tidak ada
tempat bagi kita. Tidak ada tempat bagi warga negara apa pun. Sebagai orang-orang
yang menjadi bagian dari manusia baru, kita tidak boleh menganggap diri kita
orang China, orang Amerika, orang Jerman, atau orang bangsa apa pun. Bahkan jangan
mengatakan Anda adalah si anu. Karena Kristus adalah semua dan di dalam segala
sesuatu dalam manusia baru dan Anda adalah bagian dari manusia baru, maka Anda adalah
bagian dari Kristus. Setiap anggota, setiap bagian dari manusia baru ini adalah
Kristus.
Penting sekali bagi kita untuk mengetahui
dua hal ini: kita perlu diperbarui untuk memperoleh pengetahuan yang penuh
menurut Kristus yang almuhit, yaitu gambar Allah; sebagai manusia baru dalam
gereja Kristus adalah setiap orang dan di dalam setiap orang. Dalam gereja,
manusia baru, tidak ada yang lain kecuali Kristus.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 28
No comments:
Post a Comment