Hitstat

14 July 2014

Kolose - Minggu 16 Senin



Pembacaan Alkitab: Kol. 3:10-11


Dalam berita ini kita tiba pada penutup atau kesimpulan dalam Kolose 4:7-18. Ayat 7-17 memuat persekutuan Paulus, dan ayat 18 memuat salamnya. Saya sering merasa heran mengapa kata-kata penutup ini menduduki bagian yang demikian besar dari Surat Kiriman ini. Mengapa Paulus tidak memakai ayat-ayat ini untuk lebih banyak membicarakan tentang Kristus yang almuhit? Mengingat keseluruhan dari wahyu kitab ini, maka tempat yang disediakan untuk penutup itu nampaknya berlebihan. Setelah mengatakan kepada kita bahwa tutur kata kita harus selalu beranugerah, dan diberi garam, Paulus cukup menutup surat ini dengan ayat 18, dengan demikian ia dapat menghapus semua rincian yang tercatat dalam ayat-ayat tersebut. Tetapi, Paulus tidak berbuat demikian. Sebaliknya, sebelum mengatakan perkataan terakhir, Paulus memberi tahu orang-orang Kolose bahwa Tikhikus, saudara yang terkasih dan pelayan yang setia, akan memberitahukan semua hal ikhwal tentang dirinya kepada mereka; bahwa ia mengutus Tikhikus bersama Onesimus kepada mereka untuk hal ini; bahwa Aristarkhus, teman sepenjara Paulus mengirimkan salam kepada mereka; bahwa Markus, kemenakan Barnabas harus mereka terima; bahwa Yesus, yang dinamai Yustus juga mengirimkan salam kepada mereka; bahwa Epafras selalu bergumul dalam doa bagi mereka; bahwa Lukas dan Demas mengirimkan salam; bahwa mereka harus mengirimkan salam pula kepada saudara-saudara di Laodikia, agar surat ini dibaca gereja di Laodikia, dan mereka pun harus membaca surat yang untuk Laodikia; dan bahwa mereka harus memberi tahu Arkhipus untuk memperhatikan pelayanan yang telah ia terima di dalam Tuhan.

Jika kita melihat ayat-ayat ini dalam terang keseluruhan Surat Kiriman ini, kita akan memahami bahwa ayat-ayat ini merupakan suatu penerapan yang riil dari apa yang Paulus bahas dalam surat ini. Kita boleh menganggap ayat-ayat ini sebagai sebuah jendela yang melaluinya kita dapat melihat situasi di antara gereja-gereja di daerah Laut Tengah pada zaman Paulus. Apa yang kita nampak adalah kehidupan yang riil dari manusia baru. Dalam Kolose 3:11 kita diberi tahu bahwa di dalam manusia baru “tidak ada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. ” Dalam Kolose 4:7-17 kita memiliki ilustrasi yang riil dari wahyu manusia baru yang diberikan dalam Kolose 3:10-11. Dalam ayat-ayat ini berbagai macam manusia ditampilkan: orang Yahudi, orang Yunani, orang bersunat, orang tak bersunat, hamba, dan orang merdeka. Dalam Kolose 4:11 Paulus menyinggung mereka yang bersunat. Onesimus, yang telah menjadi seorang “saudara yang setia dan yang terkasih” (ayat 9), adalah seorang budak milik Filemon, ayah Arkhipus (Flm. 10-13, 1-2). Sebab itu, Arkhipus adalah seorang yang merdeka atau seorang tuan. Jadi, tujuan Paulus dalam ayat-ayat ini ialah menyajikan suatu ilustrasi kehidupan manusia baru.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 31

No comments: