Pembacaan
Alkitab: Kol. 1:15-19
Di Kolose, kebudayaan Yahudi dan Yunani
telah menyerbu hidup gereja dan menyusup ke dalamnya. Namun, hidup gereja
seharusnya mutlak berada dalam Kristus, beserta dengan Kristus, dari Kristus,
oleh Kristus, dan untuk Kristus. Akan tetapi ketika kebudayaan memenuhi gereja,
gereja sudah tidak lagi untuk Kristus, melainkan untuk kebudayaan manusia. Jadi,
gereja tidak lagi menjadi gereja Kristus, sebaliknya menjadi gereja dari
sejenis kebudayaan.
Dalam menanggulangi kebudayaan yang
menyusup ke dalam gereja di Kolose, Paulus menunjukkan dalam Kolose 1:15 bahwa
Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung dari segala yang
diciptakan. Dalam ayat berikutnya Paulus berkata selanjutnya, “Karena di
dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di
bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun
kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia
dan untuk Dia. ” Dalam ayat 17 diteruskan, “Ia ada terlebih dahulu dari
segala sesuatu dan segala sesuatu menyatu (berkelangsungan) di dalam Dia. ” Kita
perlu melihat beberapa ayat ini dari latar belakang filsafat Yunani dan Gnostikisme.
Gnostikisme diambil dari berbagai sumber, mencampurkan ajaran dan praktek
kafir, agama Yahudi, dan kemudian ajaran dan praktek agama Kristen. Gnostikisme
menyelidiki rahasia-rahasia yang ada di balik bentukbentuk luar dari
agama-agama kafir, dan mengajarkan tentang adanya dua dewa atau dua asas:
terang dan kegelapan, kebaikan dan kejahatan. Gnostikisme berkaitan dengan filsafat
Yunani. Menurut Gnostikisme, tubuh jasmani manusia dan seluruh dunia material
itu jahat. Di bawah pengaruh konsepsi filsafat ini, beberapa orang beriman di
Kolose mengira bahwa surga, bumi, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan
dunia materi adalah jahat. Mereka tidak hidup berdasarkan Kristus, melainkan
hidup berdasarkan filsafat itu. Paulus berdebat dengan mereka, menunjukkan bahwa
Kristus yang mereka percayai adalah yang sulung dari segala hal materi yang
diciptakan. Paulus mengatakan bahwa segala sesuatu, termasuk semua benda
materi, diciptakan di dalam Kristus, melalui Kristus, dan untuk Kristus. Tidak
hanya demikian, segala hal itu pun berkelangsungan di dalam Kristus. Ini
merupakan pukulan telak terhadap filsafat Gnostik. Karena segala sesuatu
diciptakan di dalam Kristus, oleh Kristus, dan untuk Kristus, dan karena
semuanya berkelangsungan di dalam Kristus, maka kita harus memiliki pandangan
yang positif terhadap semua itu. Kita tidak seharusnya menganggap hakiki
hal-hal itu jahat, seperti anggapan kaum Gnostik.
Kristus adalah yang sulung dari segala yang
diciptakan untuk mengekspresikan Allah. Kita telah menunjukkan bahwa Kristus
adalah gambar Allah. Allah itu tidak kelihatan. Tetapi jika kita melihat
ciptaan Allah, kita akan nampak bahwa ciptaan itu adalah ekspresi Allah yang
tidak kelihatan, sama sekali tidak jahat. Dalam ciptaan kita nampak ekspresi
kuasa dan sifat Allah. Roma 1:20 mengatakan, “Sebab sifat-sifat-Nya yang
tidak tampak, yaitu kekuatan- Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat tampak
dan dipahami dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat
berdalih. ” Kristus adalah gambar Allah yang terekspresi dalam ciptaan. Jika
kita nampak hal ini, kita tidak akan memandang remeh ciptaan. Kita akan
menyadari bahwa semua benda materi diciptakan di dalam Kristus, oleh Kristus,
dan untuk Kristus, dan semua itu hidup di dalam Kristus dengan tujuan agar
Allah dapat terekspresi.
Kita telah menunjukkan bahwa baik dalam
ciptaan lama atau baru Kristus adalah yang sulung bagi ekspresi Allah. Setelah
Paulus membicarakan kedua ciptaan Allah, ia berkata dalam 1:19, “Karena
seluruh kepenuhan Allah berkenan tinggal di dalam Dia. ” Kata kepenuhan
dalam ayat ini sama dengan gambar dalam ayat 15. Istilah-istilah ini merupakan
sinonim. Kristus adalah gambar Allah dan kepenuhan Allah untuk mengekspresikan
Allah. Gambar adalah ekspresi, dan ekspresi adalah kepenuhan. Ekspresi ini
adalah melalui ciptaan lama dan ciptaan baru. Melalui kedua ciptaan inilah kita
memiliki kepenuhan. Kepenuhan ini adalah ekspresi, dan ekspresi adalah gambar.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 2, Berita 34
No comments:
Post a Comment