Pembacaan
Alkitab: Flp. 3:21
Ketika hukum hayat beroperasi di dalam kita, kita akan mempunyai
suatu kesadaran hayat yang lebih dalam. Doa syafaat‑Nya sangat efektif,
mendorong benih yang di dalam kita untuk mengatakan daya hidupnya yang lebih
kuat. Bagaimana kita tahu bahwa benih di dalam kita telah terdorong? Melalui
perasaan batin, yaitu kesadaran batin kita. Walaupun Anda merasa sangat letih,
sehingga Anda merasa enggan mengikuti sidang gereja tertentu, namun benih dalam
batin itu mendorong Anda dan tidak mengizinkan Anda tidur. Betapa rahmatnya hal
ini! Saya yakin sepenuhnya bahwa pada tahun‑tahun mendatang, energi surgawi ini
akan menggenapkan banyak hal dalam pemulihan Tuhan. Dalam lubuk hati yang
terdalam, kita semua merasa, selain model standar ini, tidak ada apa‑apa yang
dapat memuaskan kita. Kita tidak mungkin merasa gembira selain dijenuhi oleh‑Nya.
Inilah satu bukti yang kuat bahwa Ia kini sedang berdoa syafaat bagi kita, agar
kita dimuliakan, dan dibawa ke dalam kesempurnaan‑Nya.
Kehendak kekal Allah ialah memiliki sekelompok anak sebagai
ekspresi‑Nya yang korporat. Pertama‑tama, Putra tunggal‑Nya melalui suatu
proses, lalu memasuki kemuliaan dan disempurnakan sepenuhnya menjadi satu model
standar yaitu Putra sulung Allah untuk mengekspresikan Allah. Sejak Kristus
naik ke surga, Allah bekerja terus untuk menghasilkan reproduksi massal dari
model standar, Putra sulung‑Nya. Berabad‑abad lamanya, sedikit sekali orang
Kristen yang nampak hal ini, dan ini mengakibatkan terlambatnya kedatangan
Tuhan. Sekalipun hari ini di seluruh bumi ini terdapat jutaan orang Kristen,
namun reproduksi dari model standar ini tidak begitu banyak. Dalam pemulihan
Tuhan dewasa ini, Tuhan sedang mereproduksi model standar ini; dengan sungguh‑sungguh
bekerja di antara kita, untuk membuat setiap orang di antara kita menjadi
serupa dengan Putra sulung‑Nya. Inilah artinya disempurnakan. Untuk
disempurnakan kita perlu sifat ilahi, perlu sifat insani yang ditinggikan dan
dibangkitkan, serta penyaliban yang mengakhiri segala‑galanya. Kesempurnaan
kita harus mencakup penyaliban Kristus yang mengakhiri segalanya itu, sebab
kematian‑Nya yang almuhit telah meninggalkan setiap hal negatif ke seberang
sana sungai, dan menjadikannya sejarah. Kita juga perlu dijenuhi oleh setiap
unsur‑Nya di dalam setiap bagian batin kita, bahkan di bagian terkecil pun
perlu dijenuhi oleh‑Nya. Semua ini merupakan unsur penyempurnaan kita. Bila
semuanya itu tergarap ke dalam kita, kita akan mengalami transformasi yang
tuntas, dan akan diserupakan dengan gambar‑Nya. Inilah pemuliaan,
penyempurnaan, dan reproduksi dari model Putra sulung Allah.
Titik terpenting dari kesemuanya ini terletak pada hukum hayat,
yakni operasi hayat ilahi di dalam batin kita. Hukum hayat, yaitu operasi hayat
ilahi yang alami dan otomatis, bekerja di dalam batin kita agar kita menjadi
sempurna, berangsur‑angsur menginfuskan sifat ilahi ke dalam kita, mengakhiri
setiap hal negatif, dan menyalurkan setiap unsur Kristus ke dalam kita. Dengan
kata lain, melalui hukum hayat, Tuhan memperbarui kita, mentransformasi kita,
dan menyerupakan kita dengan gambar‑Nya. Ketika proses ini selesai, Ia akan
datang lagi untuk menebus tubuh kita, yakni mengubah tubuh kita dari yang hina
kepada yang mulia (Flp. 3:21). Sekarang kita sedang berada dalam proses operasi
hukum hayat ilahi ini.
Hukum hayat sedang beroperasi untuk memperbarui kita dari batin.
Efesus 4:22‑24 mengatakan bahwa kita perlu diperbarui di dalam roh pikiran agar
kita dapat menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru. Menurut
Efesus 2:15, manusia baru ini adalah gereja, jadi mengenakan manusia baru
berarti mengenakan gereja. Manusia baru adalah hidup gereja yang riil, dan
merupakan reproduksi korporat dari model standar. Kini kita dalam proses secara
berangsur‑angsur diperbarui dalam roh pikiran dan mengenakan manusia baru.
Pembaruan roh pikiran dan pengenaan manusia baru (gereja) ini adalah hasil dari
operasi hukum hayat.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 38
No comments:
Post a Comment