Hitstat

20 October 2015

Ibrani - Minggu 22 Selasa



Pembacaan Alkitab: Ibr. 10:10-17


Sebagai kurban penghapus dosa yang sejati, Kristus telah menghapuskan dosa‑dosa kita. Ia juga telah menguduskan kita melalui mempersembahkan tubuh‑Nya satu kali untuk selama‑lamanya (10:10). Dosa telah memisahkan kita dari Allah, tetapi Kristus, melalui penebusan‑Nya, telah memisahkan kita dari dosa, dan membawa kita kembali kepada Allah. Ini berarti menguduskan kita bagi Allah. Kristus telah menguduskan kita satu kali untuk selama‑lamanya.

Imam‑imam dalam perjanjian yang lama setiap hari berdiri dan berulang‑ulang mempersembahkan kurban yang sama (ay. 11), karena apa yang mereka persembahkan tidak pernah dapat menghapuskan dosa‑dosa. Berdirinya mereka merupakan tanda bahwa penghapusan dosa‑dosa belum rampung. Hanya persembahan diri Kristus sebagai kurban, yang merampungkan penghapusan dosa‑dosa.

Imam‑Imam dalam perjanjian yang lama setiap hari berdiri dan berulang‑ulang mempersembahkan kurban‑kurban yang sama, tetapi Kristus telah menghapuskan dosa (9:26) dengan mempersembahkan diri‑Nya sendiri kepada Allah sebagai satu kurban bagi dosa‑dosa. Dia duduk di surga (ay. 12) adalah suatu tanda dan bukti bahwa penghapusan dosa telah dirampungkan. Dia duduk di sana untuk selama‑lamanya. Jadi, Dia tidak perlu melakukan apa‑apa lagi untuk dosa. Dia telah melakukannya satu kali untuk selama‑lamanya. Dia duduk untuk selama‑lamanya setelah mempersembahkan satu kurban bagi dosa‑dosa.

Kristus, kurban yang unik ini dapat menyempurnakan kita untuk selama‑lamanya. Melalui kurban‑Nya, Kristus tidak hanya menguduskan kita sekali untuk selama‑lamanya, tetapi juga menyempurnakan kita selama‑lamanya. Melalui kurban Kristus yang satu ini, kita tidak saja telah dipisahkan dari dosa dan dibawa kembali kepada Allah, tetapi juga telah disempurnakan di hadapan‑Nya.

Dalam ayat 15‑17 penulis berusaha sekuatnya membuktikan kepada kaum beriman Ibrani bahwa persembahan kurban karena dosa sudah tidak diperlukan, sebab Kristus telah merampungkan penghapusan dosa‑dosa, dan masalah dosa telah usai. Kini ia menekankan fakta ini, menampilkan hukum hayat batiniah dalam pasal 8 dengan mengutip Yeremia. 31:33‑34, menunjukkan bahwa Roh Kudus pun bersaksi tentang hal ini. Dalam Yeremia 31:33‑34, setelah Roh Kudus mengatakan bahwa Allah akan menaruh hukum‑Nya di dalam hati kita, selanjutnya dikatakan bahwa Allah tidak lagi mengingat dosa‑dosa kita. Ini membuktikan Roh Kudus mempersaksikan bahwa dosa kita telah disingkirkan dan masalah dosa telah beres.

Menurut pengertian alamiah kita tentang perjanjian yang baru, kita mengira pengampunan dosa‑dosa merupakan hal pertama dalam perjanjian yang baru. Namun, sebenarnya itu adalah yang terakhir, bahkan merupakan tambahan. Perjanjian baru terutama membicarakan tiga hal: hukum hayat yang tertulis dalam hati kita; Allah menjadi Allah kita, kita menjadi umat‑Nya; dan kecakapan batiniah untuk mengenal Allah. Ketiga, hal ini bersifat kekal. Tetapi ada beberapa saudara saudari yang masih mengingat‑ingat dosa‑dosa mereka, mereka bertanya, "Bagaimana dengan dosa‑dosa kami?" Mereka perlu diberi tahu dengan penjelasan tambahan, yakni jangan khawatir terhadap dosa‑dosa, sebab segala dosa telah dihapuskan oleh kurban Kristus, dan Allah tidak akan mengingat lagi dosa‑dosa mereka. Karena itu dalam pasal 10, setelah mengulangi masalah hukum hayat batiniah, yakni hal utama dalam perjanjian yang baru yang dikatakan dalam pasal 8, Roh Kudus lalu berkata bahwa Tuhan tidak lagi mengingat dosa‑dosa dan pelanggaran kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 3, Berita 43

No comments: