Pembacaan
Alkitab: Ibr. 10:10-17
Sebagai kurban penghapus dosa yang sejati, Kristus telah
menghapuskan dosa‑dosa kita. Ia juga telah menguduskan kita melalui
mempersembahkan tubuh‑Nya satu kali untuk selama‑lamanya (10:10). Dosa telah
memisahkan kita dari Allah, tetapi Kristus, melalui penebusan‑Nya, telah
memisahkan kita dari dosa, dan membawa kita kembali kepada Allah. Ini berarti
menguduskan kita bagi Allah. Kristus telah menguduskan kita satu kali untuk
selama‑lamanya.
Imam‑imam dalam perjanjian yang lama setiap hari berdiri dan
berulang‑ulang mempersembahkan kurban yang sama (ay. 11), karena apa yang
mereka persembahkan tidak pernah dapat menghapuskan dosa‑dosa. Berdirinya
mereka merupakan tanda bahwa penghapusan dosa‑dosa belum rampung. Hanya
persembahan diri Kristus sebagai kurban, yang merampungkan penghapusan dosa‑dosa.
Imam‑Imam dalam perjanjian yang lama setiap hari berdiri dan
berulang‑ulang mempersembahkan kurban‑kurban yang sama, tetapi Kristus telah
menghapuskan dosa (9:26) dengan mempersembahkan diri‑Nya sendiri kepada Allah
sebagai satu kurban bagi dosa‑dosa. Dia duduk di surga (ay. 12) adalah suatu
tanda dan bukti bahwa penghapusan dosa telah dirampungkan. Dia duduk di sana
untuk selama‑lamanya. Jadi, Dia tidak perlu melakukan apa‑apa lagi untuk dosa.
Dia telah melakukannya satu kali untuk selama‑lamanya. Dia duduk untuk selama‑lamanya
setelah mempersembahkan satu kurban bagi dosa‑dosa.
Kristus, kurban yang unik ini dapat menyempurnakan kita untuk
selama‑lamanya. Melalui kurban‑Nya, Kristus tidak hanya menguduskan kita sekali
untuk selama‑lamanya, tetapi juga menyempurnakan kita selama‑lamanya. Melalui
kurban Kristus yang satu ini, kita tidak saja telah dipisahkan dari dosa dan
dibawa kembali kepada Allah, tetapi juga telah disempurnakan di hadapan‑Nya.
Dalam ayat 15‑17 penulis berusaha
sekuatnya membuktikan kepada kaum beriman Ibrani bahwa persembahan kurban
karena dosa sudah tidak diperlukan, sebab Kristus telah merampungkan
penghapusan dosa‑dosa, dan masalah dosa telah usai. Kini ia menekankan fakta
ini, menampilkan hukum hayat batiniah dalam pasal 8 dengan mengutip Yeremia.
31:33‑34, menunjukkan bahwa Roh Kudus pun bersaksi tentang hal ini. Dalam
Yeremia 31:33‑34, setelah Roh Kudus mengatakan bahwa Allah akan menaruh hukum‑Nya
di dalam hati kita, selanjutnya dikatakan bahwa Allah tidak lagi mengingat dosa‑dosa
kita. Ini membuktikan Roh Kudus mempersaksikan bahwa dosa kita telah
disingkirkan dan masalah dosa telah beres.
Menurut pengertian alamiah kita tentang perjanjian yang baru, kita
mengira pengampunan dosa‑dosa merupakan hal pertama dalam perjanjian yang baru.
Namun, sebenarnya itu adalah yang terakhir, bahkan merupakan tambahan.
Perjanjian baru terutama membicarakan tiga hal: hukum hayat yang tertulis dalam
hati kita; Allah menjadi Allah kita, kita menjadi umat‑Nya; dan kecakapan
batiniah untuk mengenal Allah. Ketiga, hal ini bersifat kekal. Tetapi ada
beberapa saudara saudari yang masih mengingat‑ingat dosa‑dosa mereka, mereka
bertanya, "Bagaimana dengan dosa‑dosa kami?" Mereka perlu diberi tahu
dengan penjelasan tambahan, yakni jangan khawatir terhadap dosa‑dosa, sebab
segala dosa telah dihapuskan oleh kurban Kristus, dan Allah tidak akan
mengingat lagi dosa‑dosa mereka. Karena itu dalam pasal 10, setelah mengulangi
masalah hukum hayat batiniah, yakni hal utama dalam perjanjian yang baru yang
dikatakan dalam pasal 8, Roh Kudus lalu berkata bahwa Tuhan tidak lagi
mengingat dosa‑dosa dan pelanggaran kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 3,
Berita 43
No comments:
Post a Comment