Pembacaan
Alkitab: 2 Kor. 5:10; Why. 22:12
Upah atau pahala yang dikatakan dalam ayat 35 ialah pahala
kerajaan, sebab pahala ini bukan dihadiahkan kepada kita untuk kita nikmati
pada zaman ini, melainkan pada zaman kerajaan yang akan datang. Dalam hidup gereja
hari ini, kerajaan merupakan suatu latihan. Jika kita setia terhadap latihan
kerajaan hari ini, kita akan beroleh kerajaan sebagai kenikmatan di zaman yang
akan datang. Karena itu pahala adalah pahala kerajaan.
Keselamatan kekal kita peroleh
karena anugerah, tetapi pahala kerajaan adalah karena kebenaran (keadilan).
Dalam 2 Timotius 4:8, Paulus
mengatakan adanya satu mahkota kebenaran, suatu lambang pahala, bukan mahkota
anugerah yang tersedia baginya. Dalam ayat 18 dari pasal yang sama, ia
berkeyakinan penuh bahwa Tuhan akan menyelamatkannya ke dalam Kerajaan Surga‑Nya.
Hal ini dikarenakan kesetiaannya mengikuti dan melayani Tuhan. Tuhan,
"Hakim yang adil" akan menghadiahkan pahala kerajaan ini kepada
Paulus, menurut kebenaran‑Nya, bukan menurut anugerah‑Nya. Pahala kerajaan
adalah menurut perbuatan dan pekerjaan kita. Dalam Matius 16:27 Tuhan
Yesus mengatakan bahwa pada kedatangan‑Nya kelak, Ia akan membalas kita sesuai
dengan perbuatan masing‑masing. Seperti
telah kita lihat pada 1 Korintus 3:8, kita masing‑masing akan menerima pahala
sesuai dengan pekerjaan kita. Keselamatan kekal tidak ada hubungannya dengan
perbuatan kita, tetapi pahala kerajaan sepenuhnya tergantung pada perbuatan
yang kita lakukan oleh hayat Tuhan setelah kita beroleh selamat.
Pahala ini akan ditetapkan oleh takhta penghakiman Kristus (2 Kor.
5:10). Tempat Kristus menghakimi kaum beriman‑Nya akan didirikan pada
kedatangan‑Nya kembali. Di hadapan takhta penghakiman‑Nya, Tuhan Yesus akan
menghakimi setiap orang yang percaya kepada‑Nya. Tidak seorang pun di antara
mereka yang belum percaya yang dihakimi pada waktu itu, sebab mereka baru akan
dihakimi di takhta putih seribu tahun kemudian (Why. 20:11‑15). Di sana, di
takhta penghakiman Kristus, akan ditetapkan balasan apa yang patut kita terima –
kenikmatan di dalam kerajaan, atau hukuman‑hukuman.
Paulus berusaha sekuatnya untuk mendapatkan pahala ini. Dalam 1
Korintus 9:24‑27 ia mengatakan bahwa ia berlari untuk memperoleh pahala. Sampai
Filipi 3:13‑14, ia masih berlari. Hanya pada saat menjelang matinya sebagai
martir, barulah ia yakin bahwa pahala itu telah menunggunya; dan mahkota
kebenaran telah tersedia baginya, bahkan juga bagi semua orang yang merindukan
kedatangan-Nya (2 Tim. 4:7‑8).
Karena bersedia menderita penghinaan karena Kristus, Musa akan
menerima pahala kerajaan (10:26). Dia tidak diizinkan masuk ke dalam perhentian
tanah permai karena kegagalannya di Meriba (Bil. 20:12‑13; Ul. 3:26‑27; 4:21‑22;
32:50‑52). Tetapi dia akan bersama dengan Kristus di dalam kerajaan (Mat. 16:28‑17:3).
Penulis menyinggung hal ini dengan maksud menguatkan para pembacanya yang
sedang menderita penganiayaan karena Kristus, agar mengikuti Musa, dengan
menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar daripada
harta benda mereka yang hilang, dan mengarah kepada pahala.
Pahala kerajaan ialah janji yang disebut dalam 10:36, dan berbeda
dengan janji warisan kekal dalam 9:15. Janji dalam 10:36 adalah janji akan
perhentian hari Sabat yang disebutkan dalam 4:9, suatu perhentian yang di
dalamnya kita akan meraja bersama Kristus dalam kerajaan yang akan datang.
Janji ini juga adalah pahala yang besar yang disebutkan di dalam 10:35, yaitu
mendapatkan jiwa (10:39). Janji ini berdasar pada ketekunan kita dan karena
kita melakukan kehendak Allah. Janji dalam 9:15 ialah janji warisan kekal yang
berdasar pada penebusan kekal Kristus, bukan berdasar pada perbuatan kita.
Warisan kekal dalam 9:15 hanya berdasarkan penebusan kekal Kristus, sedangkan
upah besar (10:35) dalam janji 10:36 adalah pahala untuk kita bila kita
melakukan kehendak Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 3,
Berita 46
No comments:
Post a Comment