Pembacaan
Alkitab: Ibr. 10:18
Kitab Ibrani sering memberi tahu kita bahwa Kristus telah
membereskan dosa sekali untuk selama‑lamanya (1:3; 2:17; 7:27; 9:26; 10:12).
Memang perlu disebutkan secara berulang‑ulang fakta Kristus telah menghapuskan dosa
melalui kurban‑Nya sendiri, sebab sejak dulu tradisi orang Yahudi sangat besar
pengaruhnya. Orang Yahudi hanya tahu pergi ke mezbah dan mempersembahkan kurban
karena dosa; mereka mempersembahkan kurban karena dosa setiap hari, juga
mempersembahkannya setahun sekali pada hari penebusan dosa. Jadi, pikiran orang
Yahudi kuno penuh dengan kurban penghapus dosa. Berhubung demikian kuatnya
tradisi orang Yahudi terhadap masalah kurban penghapus dosa, maka setelah
membahas penggenapan kurban penghapus dosa dalam pasal 7, 8, dan 9, penulis
memberikan kesimpulan lebih lanjut dalam Ibrani 10:1‑18.
Maksud utama dari kesimpulan tambahan ini ialah menghendaki orang
Kristen Ibrani sadar bahwa kurban yang dipersembahkan para imam suku Lewi tidak
ada satu pun yang dapat menghapuskan dosa atau menyempurnakan penyembah‑penyembahnya.
Bahkan kitab Perjanjian Lama mereka, Yesaya 53:10 dan 12 telah menubuatkan
bahwa Kristus akan datang menjadi kurban karena dosa. Ini berarti Ia akan
menggantikan dan mengakhiri kurban‑kurban suku Lewi. Karena Kristus, kurban
yang satu‑satunya ini, telah melakukannya, maka bodoh sekali bila kaum beriman
Ibrani kembali ke Bait Suci dan mempersembahkan lagi kurban karena dosa. Dosa
sudah dilenyapkan dan telah menjadi sejarah. Karena itu, Ibrani 10:18,
berbicara mengenai dosa‑dosa dan pelanggaran, mengatakan, "Jadi, apabila
untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban
karena dosa." Kesimpulan ini sangat logis. Dalam ekonomi Allah,
Kristus telah melakukan dua hal utama: menghapus dosa yang menghalangi kehendak
kekal Allah, dan menyalurkan diri‑Nya ke dalam kita sebagai hayat ilahi, yang
bekerja di dalam kita dan menyebar ke seluruh bagian batiniah kita. Pikiran
utama dalam Ibrani 10:1‑18 ialah Kristus telah menghapuskan dosa, menggenapkan
hal yang tidak dapat dilakukan oleh kurban suku Lewi. Sesudah menghapuskan dosa
sekali untuk selama‑lamanya, kini Kristus menyalurkan diri‑Nya ke dalam kita
sebagai hayat, agar melalui pekerjaan hayat ilahi ini kita dapat menjadi
reproduksi korporat diri‑Nya.
Hukum Taurat Perjanjian Lama bukan
realitas, melainkan bayangan dari hal‑hal baik yang akan datang (10:1). Hal‑hal
baik yang akan datang mengacu kepada apa adanya Kristus dan apa yang dilakukan
Kristus. Segenap hukum Taurat tidak dapat merampungkan apa‑apa. Hanya Kristus,
realitas setiap bayangan dalam Perjanjian Lama, yang menggenapkan segala
sesuatu bagi ekonomi Allah.
Karena kurban hukum Taurat adalah bayangan, bukan realitas, maka
darah binatang mustahil menghapuskan dosa-dosa (10:4). Hanya darah adi Kristus,
kurban penghapus dosa yang sejati, baru dapat menghapuskan dosa‑dosa. Karena
itu, betapa sia‑sianya, bila orang Kristen Ibrani kembali ke agama Yahudi dan
mempersembahkan kurban penghapus dosa lagi.
Semua kurban yang dipersembahkan menurut hukum Taurat ialah bayang‑bayang
Kristus. Ketika waktunya telah genap, Kristus datang dengan tubuh yang berdarah
dan berdaging, menggantikan kurban hukum Taurat. Ia telah mempersembahkan diri‑Nya
kepada Allah sekali untuk selama‑lamanya bagi penghapusan dosa‑dosa. Ayat 7, 9,
dan 10 memberi tahu kita bahwa kehendak Allah adalah untuk menghapuskan yang
pertama, yaitu kurban‑kurban hewan dari perjanjian yang lama, sehingga yang
kedua, yaitu kurban Kristus dari wasiat yang baru dapat ditetapkan. Jadi,
sangat bodohlah bila kaum beriman Ibrani kembali mempersembahkan kurban
binatang, yang telah digantikan oleh Kristus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 3,
Berita 43
No comments:
Post a Comment