Pembacaan
Alkitab: Ibr. 10:35, 37
Beroleh jiwa adalah agar seluruh diri kita dapat menikmati
perhentian hari Sabat yang akan datang, yaitu mengambil bagian dalam sukacita
dan kemuliaan Kristus dalam kerajaan yang akan datang (4:9). Diri kita terdiri
dari tiga bagian : roh, jiwa, dan tubuh (1 Tes. 5:23). Jiwa kita berbeda dengan
roh kita. Pada saat kita percaya Tuhan Yesus dan diselamatkan, roh kita
dilahirkan kembali oleh Roh Allah (Yoh. 3:6). Tetapi kita harus menunggu sampai
Tuhan Yesus datang kembali baru tubuh kita ditebus, diselamatkan, dan
ditransfigurasi (Rm. 8:23-25; Flp. 3:21). Mengenai menyelamatkan, beroleh jiwa
kita, itu tergantung pada bagaimana kita menanggulangi jiwa kita dalam
mengikuti Tuhan setelah kita diselamatkan dan dilahirkan kembali. Jika sekarang
kita rela kehilangan jiwa kita demi Tuhan, kita akan menyelamatkannya (Mat.
16:25; Luk. 9:24; 17:33; Yoh. 12:25; 1 Ptr. 1:9), dan jiwa kita akan
diselamatkan, atau didapatkan pada kedatangan Tuhan kembali (Ibr. 10:37).
Beroleh jiwa itu akan menjadi pahala (10:35) dalam kerajaan bagi
pengikut-pengikut Tuhan yang menang (Mat. 16:22-28).
Beroleh jiwa dalam zaman yang akan datang adalah satu pahala besar
atas penderitaan kita karena kita mengikut Kristus di zaman ini (ayat 35). Jika
kita hari ini hanya mementingkan kenikmatan jiwa, kesenangan psikologis, dan
tidak mengikut Kristus dengan setia, kita akan menderita hukuman Tuhan atas
jiwa kita di zaman yang akan datang. Tetapi jika hari ini kita rela kehilangan
kenikmatan jiwa karena Tuhan, kita akan beroleh kenikmatan penuh atas Tuhan
bagi seluruh diri kita di zaman yang akan datang, terutama bagi jiwa kita. Hal
ini adalah pahala atas penderitaan kita hari ini.
Beroleh jiwa sama dengan kesempurnaan, dan kesempurnaan sama
dengan pemuliaan. Dipermuliakan, disempurnakan, dan beroleh jiwa pada zaman
yang akan datang mengacu kepada satu hal, yakni beroleh pahala. Lalu apakah
pahala itu? Itulah sasaran keselamatan Allah. Keselamatan Allah mempunyai satu
sasaran, namun sasaran ini bukan menaikkan kita ke surga, melainkan menjadikan
kita serupa dengan Putra sulung‑Nya (Rm. 8:29). Sasaran Allah yaitu agar putra‑putra‑Nya
yang banyak, saudara‑saudara Kristus, terbentuk menjadi serupa dengan gambar
Putra sulung‑Nya. Yang Allah kerjakan hari ini ialah membawa banyak anak ke
dalam kemuliaan, yaitu memasukkan semua orang yang telah diselamatkan ke dalam
kemuliaan Putra sulung Allah. Allah menyelamatkan kita bukan untuk mengantar
kita ke surga, melainkan mengubah, membentuk kita menjadi serupa dengan gambar
Putra‑Nya, supaya Ia boleh memiliki ekspresi korporat bagi diri‑Nya sendiri
dalam kekekalan. Inilah sasaran keselamatan Allah.
Bila kita mau bekerja sama dengan Allah, Ia akan bekerja di dalam
kita dari hari ke hari, dan setiap hari kita akan menikmati Kristus sepuas‑puasnya.
Inilah kenikmatan yang tertinggi. Kalau hari ini kita menikmati Kristus
sedemikian rupa, ketika Ia datang meraja kelak, kita pun akan masuk ke dalam
kerajaan‑Nya, dan menjadi mitra yang meraja bersama Dia. Inilah sasaran Allah.
Sayang sekali, hari ini banyak orang yang terpilih namun tidak mau bekerja sama
dengan‑Nya sampai tahap sedemikian; karena itu mereka kehilangan kenikmatan
penuh atas Kristus yang sebenarnya dapat mereka miliki sekarang ini. Meskipun
mereka telah diselamatkan, namun mereka tidak menikmati Kristus, setiap hari
hidup mereka tidak berbeda dengan orang yang belum memiliki Kristus. Walau
mereka menjadi milik Kristus, memiliki‑Nya sebagai hayat dan Juruselamat
mereka, tetapi mereka enggan memberi‑Nya kesempatan untuk hidup di dalam
mereka. Akibatnya, mereka akan kehilangan kenikmatan atas Kristus pada hari
ini, dan sudah tentu pada zaman Kerajaan Seribu Tahun kelak mereka pun akan
kehilangan kenikmatan meraja bersama‑Nya. Karena hari ini mereka mengabaikan
Kristus, maka pada zaman yang akan datang mereka akan kehilangan sasaran
keselamatan Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 3,
Berita 46
No comments:
Post a Comment