Pembacaan Alkitab: Ibr. 13:16-19
Ayat 16 menyinggung tentang berbuat
baik. Baik ini bukan baik dalam hal yang baik atau buruk, melainkan yang baik
dalam ekonomi Allah. Berbuat baik menurut ekonomi Allah, yang adalah kurban
yang diperkenan‑Nya, adalah menurut operasi Allah dalam batin hati kita (Ef.
2:10; Flp. 2:13), yakni menurut operasi hukum hayat. Perbuatan baik kita yang
di lahir seharusnya berasal dari operasi hukum hayat yang di batin.
Ayat 16 juga menyinggung tentang
memberi bantuan. Hal ini adalah suatu perkara yang diperlukan dalam hidup
gereja. Tidaklah tepat jika di dalam gereja ada orang beriman yang miskin yang
tidak dirawat dan dilayani dengan baik. Ini berarti persekutuan dengan orang
lain itu tidak ada atau tidak memadai. Memberi bantuan juga merupakan suatu
kurban yang diperkenan Allah. Hal ini bertujuan untuk menyuplai kekurangan kaum
saleh, supaya terdapat keseimbangan (2 Kor. 8:14‑15). Ketika orang yang
berkelebihan membantu orang yang berkekurangan, maka akan ada keseimbangan di
antara kita.
Ayat 17 mengatakan, "Taatilah
pemimpin‑pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga‑jaga atas
jiwamu, sebagai orang‑orang yang harus bertanggung jawab atasnya, supaya mereka
melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan
membawa keuntungan bagimu." Dalam setiap keluarga, selain orang tua,
ada kakak lelaki dan perempuan. Misalnya, dalam sebuah keluarga ada enam anak,
dengan sendirinya setiap anak mengetahui kedudukan masing‑masing. Sewaktu anak
yang paling tua berbicara, yang lain mematuhinya. Tetapi kalau anak ketiga
menganggap dirinya paling tua, pasti anak‑anak lainnya enggan mematuhinya. Jika
kita ingin memelihara ketertiban di dalam rumah Allah, kita harus memiliki
pemimpin, dan semua orang kudus harus menaati mereka serta tunduk kepada
mereka. Hal ini dibutuhkan bagi pembangunan gereja.
Akan tetapi, masalah kepemimpinan ini
tidak boleh dijadikan terlalu resmi atau kaku. Sebagai contoh, dalam satu
keluarga, anak yang tertua tidak perlu berkata, "Akulah anak pertama,
kalian harus mengakui bahwa aku adalah pemimpin kalian dalam keluarga ini.
Karena aku memiliki kedudukan ini, aku adalah kuasa yang mewakili Allah."
Jika seorang saudara benar‑benar menjadi penatua, setiap orang pasti
mengetahui, ia juga tidak perlu menggenggam kuasa apa pun. Kalau Anda adalah
anak tertua dalam keluarga, semua anak yang lain tentu mengetahui hal ini.
Tidak perlu Anda sendiri yang menggenggam kekuasaan tersebut. Malahan Anda
harus dengan kasih memperhatikan adik‑adik yang lebih muda. Demikian pula, para
penatua dalam gereja tidak boleh menggenggam kuasa, tetapi harus memelihara
kaum saleh dengan kasih. Kita harus menjadi apa adanya kita, tanpa menggenggam
apa pun. Namun demikian, dalam rumah Allah dan untuk pembangunan Tubuh Kristus,
harus ada suatu ketertiban di antara kita.
Ayat 18‑19 mengatakan, "Berdoalah
terus untuk kami; sebab kami yakin bahwa hati nurani kami murni, karena di
dalam segala hal kami menginginkan hidup yang baik. Secara khusus aku
menasihatkan kamu untuk melakukannya, supaya aku lebih lekas dikembalikan
kepada kamu." Berdoa untuk para rasul adalah aspek yang lain dari
hidup gereja. Mendoakan para rasul bukanlah mendoakan secara pribadi atau
individu, melainkan untuk ministri itu. dan mengambil bagian dalam gerakan
Tuhan, yang bertujuan menggenapkan kehendak‑Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 55
No comments:
Post a Comment