Pembacaan Alkitab: Kel. 16:33
Dalam
berita ini kita akan melihat beberapa prinsip tentang makanan rohani. Masalah
memakan makanan rohani sepenuhnya tergantung pada jarak antara kita dengan
Tuhan. Jarak inilah yang menentukan berapa banyak makanan rohani yang bisa kita
makan. Kalau kita berada jauh sekali dari Tuhan, kita tidak bisa memakan
makanan rohani apa pun. Ketika bani Israel berada di Mesir, mereka tidak bisa
memakan manna, sebab manna adalah makanan rohani bagi umat Allah di padang
gurun. Orang‑orang yang berada di padang gurun lebih dekat kepada Allah
daripada mereka yang tinggal di Mesir. Kalau ada orang ingin memakan makanan
rohani, manna surgawi, ia harus meninggalkan Mesir dan pergi ke padang gurun.
Walaupun seorang Israel sudah berada di padang gurun, ia masih harus berada
dekat perkemahan orang Israel, barulah bisa mendapatkan manna. Siapa yang ingin
memakan manna, wajiblah berkemah bersama bani Israel. Dari hal ini kita nampak
betapa pentingnya masalah jarak antara kita dengan Tuhan dalam menikmati
makanan rohani.
Manna turun di sekitar perkemahan, dan
hanya mereka yang telah keluar dari Mesir serta berkemah bersama umat Allah
baru mempunyai hak menikmatinya. Setelah bani Israel menikmati manna, Allah
lalu memerintahkan mereka mempersembahkan segomer manna itu kepada‑Nya (Kel.
16:33). Apakah manna yang tersembunyi? Manna yang tersembunyi tidak lain adalah
bagian manna yang terbaik yang diberikan oleh Allah dan yang kemudian
dipersembahkan kembali kepada Allah. Itulah bagian manna yang khusus. Begitu
manna ini dipersembahkan kepada Allah, ia bukan lagi manna yang terbuka, tetapi
telah menjadi manna yang tersembunyi, sebab setelah dipersembahkan kepada
Allah, manna ini ditaruh dalam sebuah buli‑buli emas dan ditempatkan di dalam
tabut di tempat maha kudus dalam Kemah Pertemuan. Dengan demikian, bagian manna
yang top ini menjadi manna yang tersembunyi.
Dalam berita ini saya tidak bermaksud
menjelaskan apakah manna yang tersembunyi itu. Namun saya ingin mengajukan
sebuah pertanyaan: Seberapa dekat Anda dengan Tuhan? Apakah masih ada suatu
jarak antara Anda dengan Dia? Jika masih ada, Anda hanya bisa menikmati manna
yang terbuka, tidak bisa memakan manna yang tersembunyi. Kalau kita ingin
memakan manna yang tersembunyi, antara kita dengan Tuhan haruslah tidak ada
jarak. Masalah jarak ini benar‑benar menyingkapkan keadaan kita. Walaupun kita
tidak mengerti apakah manna yang tersembunyi itu, tetapi kita mengetahui
seberapa jauh kita dengan Tuhan. Di manakah Anda berada? Apakah Anda masih
berada di Mesir? Apakah Anda berada di padang gurun atau di jalan yang
berhadapan dengan Kemah Pertemuan? Apakah Anda berada di pelataran luar, di
tempat kudus, atau di tempat maha kudus? Kalau kita jujur, beberapa orang akan
mengaku bahwa dirinya berada di pelataran luar hidup gereja. Dalam hidup gereja
pun ada tiga bagian: bagian pelataran luar, bagian tempat kudus, dan bagian
tempat maha kudus. Bahkan di tempat kudus pun ada beberapa bagian yang kecil.
Jika Anda berada di pelataran luar atau di tempat kudus hidup gereja, Anda
tidak bisa menjamah manna yang tersembunyi. Anda hanya bisa memakan kurban‑kurban
di mezbah atau roti sajian di atas meja. Anda tetap tidak berada dalam tempat
di mana manna yang tersembunyi itu berada.
Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 60
No comments:
Post a Comment