Hitstat

22 December 2015

Ibrani - Minggu 31 Selasa



Pembacaan Alkitab: Bil. 17:2, 5


Perjalanan di padang gurun merupakan suatu ujian bagi bani Israel. Ketika Tuhan mengutus Musa pergi kepada bani Israel, Ia mengatakan kepadanya untuk berbicara kepada umat itu bagi diri‑Nya, demikian: "Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir ... ke suatu negeri yang berlimpah‑limpah susu dan madunya" (Kel. 3:17). Tetapi dikarenakan ketidakpercayaan, yang tercatat dalam Bilangan 14, mereka tidak dapat memasukinya. Akhirnya, dalam Bilangan 16, pemberontak‑pemberontak itu menyalahkan Musa dan Harun, bukan menyalahkan ketidakpercayaan mereka sendiri, karena mereka tidak dapat masuk ke tanah permai. Anak‑anak durhaka ini seolah‑olah berkata kepada Musa dan Harun, "Kalian berjanji akan membawa kami ke negeri yang berlimpah‑limpah susu dan madunya, namun kalian tidak menepatinya. Tidakkah kalian tahu bahwa negeri yang darinya kalian mengeluarkan kami, justru suatu negeri yang berlimpah‑limpah susu dan madunya. Kalian tidak menggenapi janji kalian."

Dalam Bilangan 17 Allah seolah‑olah berkata kepada Musa, "Anak‑anak durhaka itu bertengkar denganmu soal kepemimpinan. Beritahukanlah kepada mereka bahwa Aku akan berbuat sesuatu untuk menyatakan masalah kepemimpinan ini, supaya mereka tahu siapa yang sebenarnya menjadi pemimpin, dan supaya mulut mereka tertutup." Dalam Bilangan 17:2 Tuhan berfirman kepada Musa, "Katakanlah kepada orang Israel dan suruhlah mereka memberikan kepadamu satu tongkat untuk setiap suku. Semua pemimpin mereka harus memberikannya, suku demi suku, seluruhnya dua belas tongkat. Lalu tuliskanlah nama setiap pemipin pada tongkatnya." Sebatang tongkat ialah sebatang kayu yang mati dan kering; adalah kayu mati. Apakah guna tongkat itu? Untuk menguasai orang lain. Tongkat kayu di sini berbeda dengan tongkat penyangga. Sebuah tongkat penyangga ialah untuk menolong dan memapah orang yang lemah dan cacat, yang sulit berdiri atau berjalan. Tetapi tongkat kayu di sini bukan untuk memapah, melainkan untuk menguasai dan memukul.

Allah tidak berbantah‑bantah dengan mereka, tetapi Ia seolah‑olah berkata kepada mereka, "Karena kalian berbantah‑bantah tentang kepemimpinan, Aku minta kalian membawa tongkat kalian dan menaruhnya di hadapan tabut kesaksian. Kalian mengira kalian memiliki tongkat dan dapat menguasai orang lain, dan mengira Musa dan Harun meninggikan diri untuk berkuasa. Kalian mengatakan bahwa karena kalian semua adalah umat Allah, maka kalian mempunyai otoritas yang sama. Apakah kalian memiliki otoritas? Setiap suku memiliki satu tongkat. Bawalah tongkat kalian kepada‑Ku dan taruhlah di hadapan tabut kesaksian semalam, lihatlah apa yang akan terjadi." Dalam Bilangan 17:5 Tuhan berkata, "Dan orang yang Kupilih, tongkat orang itulah akan bertunas; demikianlah Aku hendak meredakan sungut‑sungut yang diucapkan mereka kepada kamu, sehingga tidak usah Kudengar lagi. "

Kedua belas tongkat itu ditaruh di hadapan Tuhan dalam kemah hukum (kesaksian) Allah (Bil. 17:7). Bilangan 17:8 menerangkan, "Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam." Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang sejati, kuasa yang sejati, berada dalam hayat yang bertunas. Hayat ini tidak saja bertunas, bahkan berkuntum, berbunga, dan berbuah, sehingga kita dapat memberi makan orang lain, bukan untuk memukul orang. Walaupun tongkat untuk penguasaan, tetapi penguasaan ini untuk memberi makan, bukan untuk memukul.

Pohon badam adalah pohon yang pertama berbunga dalam setahun, ia berbunga pada bulan Januari atau Februari. Buah badam juga merupakan buah yang pertama masak. Ini melambangkan kebangkitan. Jadi, tongkat yang bertunas, berbunga, dan berbuah melambangkan hayat kebangkitan Kristus. Kepemimpinan di antara umat Allah seharusnya adalah Kristus sendiri sebagai hayat kebangkitan yang bertunas, berbunga, dan berbuahkan buah badam, untuk memberi makan umat Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 61

No comments: