Hitstat

15 December 2015

Ibrani - Minggu 30 Selasa



Pembacaan Alkitab: Kel. 16:36; Why. 2:17


Jika kita ingin memakan manna yang tersembunyi, kita harus terlebih dulu memakan manna yang terbuka. Jika kita tidak mengalami manna yang terbuka, kita juga tidak bisa memiliki manna yang tersembunyi untuk dipersembahkan kepada Allah. Manna yang tersembunyi adalah manna yang kita alami, nikmati, dan yang kemudian kita persembahkan kepada Allah. Kita menikmati manna, dan dari manna yang kita nikmati, kita mempersembahkan sebagian kecil kepada Allah, dan berkata, "Ya Allah, kepada‑Mu kupersembahkan Kristus yang telah kunikmati. Engkau telah mengaruniakan Kristus kepadaku sebagai bagianku, kini, bagian‑Nya yang terindah kupersembahkan kembali kepada‑Mu, sebagai bagian‑Mu." Dengan demikian Allah akan berkata, "Anak‑Ku, mari masuk ke dalam tempat maha kudus‑Ku, dan nikmatilah bagian ini bersama‑Ku." Inilah manna yang tersembunyi.

Allah telah mengaruniakan Kristus kepada kita sebagai makanan kita. Ketika kita menikmati Dia sebagai makanan; kita pun mempersembahkan‑Nya kembali kepada Allah sambil bersyukur. Dengan demikian, Kristus menjadi bagian yang terbaik dari kenikmatan kita, yang kita persembahkan kepada Allah sebagai bagian‑Nya. Allah senang dan berkenan menerima bagian ini, Ia akan berkata, "Karena engkau sekarang telah beserta‑Ku di tempat maha kudus, tidak melayani‑Ku di pelataran luar atau di tempat kudus, maka Aku ingin melayanimu dengan apa yang telah kaupersembahkan kepada‑Ku itu. Silakan menikmati bagian Kristus yang terbaik ini bersama‑Ku." Alangkah indahnya hal ini! Hal ini sangat sesuai dengan pengalaman kita, juga dengan seluruh wahyu Alkitab, sesuai pula dengan Wahyu 2:17. Maka menikmati manna yang tersembunyi bukan merupakan pengalaman yang datang secara tiba‑tiba, melainkan memiliki suatu sejarah di baliknya.

Manna yang tersembunyi ini paling sedikit tersembunyi di balik empat lapisan. Di tengah‑tengah bani Israel terdapat Kemah Pertemuan, dalam Kemah Pertemuan terdapat tempat maha kudus, dalam tempat maha kudus terdapat tabut, dan dalam tabut terdapat buli‑buli emas. Siapa saja yang ingin menikmati manna yang tersembunyi, pertama‑tama ia harus berada di antara bani Israel. Kedua, ia harus masuk ke dalam Kemah Pertemuan, lalu harus masuk ke dalam tempat maha kudus; terakhir ia harus masuk ke dalam tabut yang berisi buli‑buli emas, yang di dalamnya terdapat manna yang tersembunyi itu.

Dalam Kemah Pertemuan ada tiga tahap makan: makan kurban persembahan di sekitar mezbah, makan roti sajian di dalam tempat kudus, dan makan manna yang tersembunyi dalam buli‑buli emas di tempat maha kudus. Menikmati Kristus di mezbah akan membawa kita masuk ke tempat kudus, di mana kita dapat menikmati‑Nya lebih halus. Roti sajian di atas meja tentu lebih halus daripada kurban di atas mezbah. Ketika kita menikmati Kristus sebagai roti sajian, kita lalu mengalami lagi sesuatu yang berbeda, dan berkata, "Aku kini berada dalam tempat maha kudus, dan memakan sesuatu yang tidak pernah kualami sebelumnya." Inilah manna yang tersembunyi.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 59

No comments: