Pembacaan Alkitab: Kel. 16:36; Why. 2:17
Jika kita ingin memakan manna yang
tersembunyi, kita harus terlebih dulu memakan manna yang terbuka. Jika kita
tidak mengalami manna yang terbuka, kita juga tidak bisa memiliki manna yang
tersembunyi untuk dipersembahkan kepada Allah. Manna yang tersembunyi adalah
manna yang kita alami, nikmati, dan yang kemudian kita persembahkan kepada
Allah. Kita menikmati manna, dan dari manna yang kita nikmati, kita
mempersembahkan sebagian kecil kepada Allah, dan berkata, "Ya Allah,
kepada‑Mu kupersembahkan Kristus yang telah kunikmati. Engkau telah
mengaruniakan Kristus kepadaku sebagai bagianku, kini, bagian‑Nya yang terindah
kupersembahkan kembali kepada‑Mu, sebagai bagian‑Mu." Dengan demikian
Allah akan berkata, "Anak‑Ku, mari masuk ke dalam tempat maha kudus‑Ku,
dan nikmatilah bagian ini bersama‑Ku." Inilah manna yang tersembunyi.
Allah telah mengaruniakan Kristus kepada kita
sebagai makanan kita. Ketika kita menikmati Dia sebagai makanan; kita pun
mempersembahkan‑Nya kembali kepada Allah sambil bersyukur. Dengan demikian,
Kristus menjadi bagian yang terbaik dari kenikmatan kita, yang kita
persembahkan kepada Allah sebagai bagian‑Nya. Allah senang dan berkenan
menerima bagian ini, Ia akan berkata, "Karena engkau sekarang telah
beserta‑Ku di tempat maha kudus, tidak melayani‑Ku di pelataran luar atau di
tempat kudus, maka Aku ingin melayanimu dengan apa yang telah kaupersembahkan
kepada‑Ku itu. Silakan menikmati bagian Kristus yang terbaik ini bersama‑Ku."
Alangkah indahnya hal ini! Hal ini sangat sesuai dengan pengalaman kita, juga
dengan seluruh wahyu Alkitab, sesuai pula dengan Wahyu 2:17. Maka menikmati
manna yang tersembunyi bukan merupakan pengalaman yang datang secara tiba‑tiba,
melainkan memiliki suatu sejarah di baliknya.
Manna yang tersembunyi ini paling
sedikit tersembunyi di balik empat lapisan. Di tengah‑tengah bani Israel
terdapat Kemah Pertemuan, dalam Kemah Pertemuan terdapat tempat maha kudus,
dalam tempat maha kudus terdapat tabut, dan dalam tabut terdapat buli‑buli
emas. Siapa saja yang ingin menikmati manna yang tersembunyi, pertama‑tama ia
harus berada di antara bani Israel. Kedua, ia harus masuk ke dalam Kemah
Pertemuan, lalu harus masuk ke dalam tempat maha kudus; terakhir ia harus masuk
ke dalam tabut yang berisi buli‑buli emas, yang di dalamnya terdapat manna yang
tersembunyi itu.
Dalam Kemah Pertemuan ada tiga tahap
makan: makan kurban persembahan di sekitar mezbah, makan roti sajian di dalam
tempat kudus, dan makan manna yang tersembunyi dalam buli‑buli emas di tempat
maha kudus. Menikmati Kristus di mezbah akan membawa kita masuk ke tempat
kudus, di mana kita dapat menikmati‑Nya lebih halus. Roti sajian di atas meja
tentu lebih halus daripada kurban di atas mezbah. Ketika kita menikmati Kristus
sebagai roti sajian, kita lalu mengalami lagi sesuatu yang berbeda, dan
berkata, "Aku kini berada dalam tempat maha kudus, dan memakan sesuatu
yang tidak pernah kualami sebelumnya." Inilah manna yang tersembunyi.
Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 59
No comments:
Post a Comment