Pembacaan Alkitab: Ibr. 13:4-7
Tertulis dalam ayat 4 ‑ "Hendaklah
kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan (pernikahan) dan janganlah kamu
mencemarkan tempat tidur, sebab Allah akan menghakimi orang‑orang sundal dan
pezina." Dilihat dari luar, hal ini tidak berkaitan dengan hidup
gereja. Namun, pernikahan merupakan faktor yang amat penting dalam hidup
gereja. Apakah sebuah gereja dalam keadaan sehat ataukah dalam keadaan lemah
dan suram, sangat tergantung pada hidup pernikahan. Maka janganlah kita
memandang ringan hal ini. Kita harus menghormati pernikahan. Hal ini berarti
kita harus menjaga tubuh kita, yaitu wadah kita, dalam kekudusan dan kehormatan
(1 Tes. 4:3‑4), agar "dalam hal-hal ini orang jangan merugikan saudara
seimannya atau memperdayakannya" (1 Tes. 4:6). Dalam hidup gereja,
kontak antara saudara dengan saudari tidak dapat dihindari. Maka, agar
terlindung dari kejatuhan ke dalam kecemaran, kita harus menghormati pernikahan
dan tidak berperilaku sembarangan. Ini adalah perkara yang sangat mempengaruhi
hak kesulungan kita di dalam ekonomi Allah. Ruben kehilangan hak kesulungan
karena kecemarannya (Kej. 49:3‑4; 1 Taw. 5:1), dan Yusuf menerimanya karena
kemurniannya (1 Taw. 5:1; Kej. 39:7‑12). Allah akan menghakimi orang‑orang sundal
dan pezina; dan gereja juga harus menghakimi mereka (1 Kor. 5:1‑2, 11‑13).
Tidak ada yang merusak kaum beriman dan hidup gereja sehebat pencemaran ini.
Ayat 5 mengatakan, "Janganlah
kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu."
Orang yang tamak akan uang tidak akan dapat masuk ke dalam realitas hidup
gereja. Setiap hamba uang adalah Yudas, seorang pengkhianat yang menjual Tuhan,
kesaksian Tuhan, dan hidup gereja. Orang semacam itu mustahil dapat menempuh
hidup gereja.
Ayat 5 juga menganjuri kita harus
selalu puas dengan apa yang kita miliki saat ini, sebab Tuhan pernah berfirman,
"Aku sekali‑kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali‑kali tidak
akan meninggalkan engkau." Kita harus merasa puas dengan apa yang kita
miliki, dan dalam keadaan apa pun, karena kita menyadari kita memiliki Tuhan,
dan dapat bersandar kepada‑Nya. Kita harus selalu puas dengan keadaan kita,
sehingga kita tidak akan ditipu dan dipalingkan dan hidup gereja oleh Mammon.
Karena kita memiliki Tuhan sebagai Penolong kita, kita seharusnya puas dan
tenang agar kita dapat terpelihara sepenuhnya dalam kenikmatan hidup gereja.
Ayat 7 - "Ingatlah akan
pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu.
Perhatikanlah akhir hidup mereka dan teladanilah iman mereka." Ini
sangat penting dalam hidup gereja. Kata "akhir hidup mereka" tentunya
mengacu kepada hidup dan perilaku yang dituntut oleh para pelayan firman Allah
itu. Iman mereka tentunya mengacu kepada percaya dan bersandarnya mereka kepada
Tuhan, Penolong mereka, untuk kehidupan mereka. Firman yang mereka suplaikan
dan kehidupan yang mereka tempuh sudah tentu sepenuhnya adalah Kristus. Iman
mereka sudah tentu adalah iman dalam Kristus, dengan Kristus sebagai Perintis
dan Penyempurnanya (12:2). Cara hidup dan iman yang demikian tentunya layak
diteladani oleh kaum beriman.
Para pelayan firman Allah harus
mempunyai suatu cara hidup yang memberikan teladan iman untuk diteladani oleh
anggota-anggota gereja, para penerima firman Allah. Dengan demikian,
anggota-anggota gereja tidak hanya akan menerima firman yang disuplaikan oleh
para pelayan firman, tetapi juga akan meneladani iman mereka yang terekspresi
dalam cara hidup mereka. Cara hidup mereka ialah bersandar kepada Tuhan dalam
setiap kebutuhan mereka. Ketika kaum beriman memperhatikan akhir hidup para
pelayan firman yang menyuplaikan firman Allah kepada mereka, mereka akan
terpengaruh untuk meneladani iman mereka di dalam Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 55
No comments:
Post a Comment