Hitstat

07 December 2015

Ibrani - Minggu 29 Senin



Pembacaan Alkitab: Ibr. 13:13


Jika kita menyelami kedalaman Surat Ibrani, kita akan nampak bahwa seluruh kitab ini tercakup dalam dua hal ‑ masuk ke belakang tirai (tabir) dan pergi ke luar perkemahan. Di belakang tirai terdapat satu tempat yang unik ‑ tempat maha kudus. Di dalam tempat maha kudus yang unik ini terdapat satu benda yang unik pula, yakni tabut kesaksian, yang menjadi lambang yang penuh akan Kristus. Di dalam benda yang unik ini ada tiga benda : manna yang tersembunyi, tongkat yang bertunas, dan loh hukum kesaksian, yaitu hukum hayat yang menghasilkan ekspresi dan kesaksian Allah. Perkataan yang singkat ini telah membuka satu ruang lingkup yang sangat luas, yang menerangkan arti "masuk ke belakang tirai" itu. Berada di belakang tirai berarti berada di dalam tempat maha kudus, di mana kita beroleh bagian dalam Kristus, menikmati manna yang tersembunyi, tongkat yang bertunas, dan hukum hayat yang menghasilkan ekspresi korporat Allah. Inilah kegenapan kehendak kekal Allah.

Ibrani 13:13 menerangkan, "Karena itu, marilah kita pergi kepada‑Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan‑Nya." Baik dalam kitab ini maupun dalam perlambangan, perkemahan berarti organisasi keagamaan yang bersifat insani dan bumiah. Kalau perkemahan menandakan organisasi insani, maka kota menandakan ruang lingkup bumiah. Dalam Kitab Ibrani, baik pintu gerbang maupun perkemahan semua menandakan agama Yahudi berikut kedua aspeknya, yaitu bumiah dan insani. Agama merupakan organisasi insani dan ruang lingkup bumiah, yang menjauhkan orang dari ekonomi Allah.

Surat Ibrani menyuruh dan mendesak kita untuk maju ke depan menuju tempat maha kudus, yakni masuk ke belakang tirai. Jalan untuk memasuki tempat maha kudus, jalan yang baru dan yang hidup, telah terbuka. Karena itu, kitab ini mula‑mula menyuruh kita masuk ke dalam tempat maha kudus, kemudian mengarahkan kita untuk pergi ke luar perkemahan. Setiap orang yang telah pergi ke luar perkemahan telah lebih dulu mengalami apa yang terdapat di belakang tirai. Misalkan, ketika Anda baru mulai datang mengikuti sidang gereja, Anda masih belum pergi ke luar perkemahan. Anda hanya datang ke belakang tirai dan mencicipinya saja. Tetapi setelah mencicipi, Anda tertarik, terpikat, dan disuplai dengan kekuatan, sehingga Anda mampu pergi ke luar perkemahan. Semakin banyak kita masuk ke belakang tirai, semakin banyak pula kita pergi ke luar perkemahan.

Surat Ibrani pertama‑tama memperlihatkan kepada kita bahwa Kristus yang surgawi berada di belakang tirai, di dalam tempat maha kudus (6:19‑20). Di sana Ia menjadi Imam Besar kita (4:14; 7:26), menjadi Minister (pelayan) surgawi (8:2) dan menjadi Pengantara perjanjian yang baru (8:6; 9:15; 12:24). Sebagai Imam Besar kita, Ia di sana melakukan doa syafaat bagi kita, dan menyuplaikan segala kekayaan Allah ke dalam kita. Sebagai Minister surgawi, Ia sedang menunaikan jabatan‑Nya yang terhormat bagi kita; dan sebagai Pengantara perjanjian yang baru, Ia sedang menerapkan semua isi perjanjian yang baru bagi kenikmatan kita. Semua ini jauh lebih indah daripada apa yang Ia perbuat bagi kita sewaktu berada dalam daging di bumi.

Sesudah memperlihatkan Kristus yang surgawi di belakang tirai, Surat Ibrani mendorong kita untuk masuk ke belakang tirai (10:19‑20, 22). Di belakang tirai, kita hanya bisa memandang kepada Dia (12:2), dan dapat memperhatikan Dia (12:3; 3:1). Kita perlu langsung berkontak dengan Dia. Karena Ia berada di belakang tirai, maka kita juga harus masuk ke belakang tirai, baru kita dapat memandang Dia, memperhatikan Dia, dan memikirkan Dia agar kita mendapatkan transfusi dan infusi‑Nya. Sudah tentu, hal ini hanya dapat kita lakukan melalui menggunakan roh kita. Ketika kita berpaling ke roh kita dan menggunakannya, kita. sudah masuk ke belakang tirai. Di sini kita beroleh bagian dalam suplai surgawi dari Kristus yang surgawi, diresapi dan dijenuhi dengan seluruh kekayaan ilahi, sehingga kita menjadi reproduksi korporat Putra sulung Allah, untuk mengekspresikan Dia. Di sini kita menerima anugerah dan dikuatkan agar kita dapat pergi ke luar perkemahan, mengikuti Dia menempuh jalan salib.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 57

No comments: