Hitstat

14 December 2015

Ibrani - Minggu 30 Senin



Pembacaan Alkitab: Kel. 16:32-33, 36; Why. 2:17


Istilah manna yang tersembunyi dipakai dalam Wahyu 2:17, di sana Tuhan Yesus berfirman, "Siapa yang menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi." Kata‑kata ini ditujukan kepada gereja di Pergamus yang telah merosot dan menjadi duniawi. Orang yang dapat mengalahkan kekristenan yang telah merosot, akan diberi Tuhan manna yang tersembunyi. Hampir setiap hal yang tercantum dalam Kitab Wahyu, termasuk manna, dapat kita jumpai dalam Perjanjian Lama. Tentang manna, dikatakan dalam Keluaran 16:32‑33 ‑ "Musa berkata: ‘Beginilah perintah TUHAN: Ambillah segomer penuh untuk disimpan turun‑temurun, supaya keturunan mereka melihat roti yang Kuberi kamu makan di padang gurun, ketika Aku membawa kamu keluar dart tanah Mesir.’ Sebab itu Musa berkata kepada Harun: ‘Ambillah sebuah buli‑buli, taruhlah manna di dalamnya segomer penuh, dan tempatkanlah itu di hadapan Tuhan untuk disimpan turun‑temurun.’" Tuhan memerintahkan menyimpan segomer manna dalam buli‑buli. Segomer ialah sepersepuluh efa (Kel. 16:36). Satu efa ialah satu unit lengkap, jadi segomer berarti sepersepuluh unit itu. Bagian yang kecil ini harus ditaruh dalam buli‑buli dan di hadapan tabut hukum (kesaksian) untuk disimpan (Kel. 16:34). Dalam Kitab Keluaran, kesaksian itu ditujukan kepada kedua loh hukum yang ada di dalam tabut. Segomer manna ditempatkan di hadapan kesaksian berarti Ia sangat berdekatan dengan tabut itu. Manna bagian inilah yang menjadi manna yang tersembunyi.

Manna turun dari surga, dari Allah, sebagai pemberian kepada umat‑Nya; bukan pemberian sementara, melainkan yang bertahan selama empat puluh tahun. Pagi demi pagi, pemberian ini turun dari surga, untuk memberi makan dan memuaskan bani Israel. Setelah mereka makan kenyang, Allah seolah‑olah berkata, "Ambillah segomer dari apa yang kalian mikmati dan tempatkanlah di hadapan‑Ku sebagai suatu kesaksian dan suatu peringatan, agar generasi yang akan datang mengetahui bahwa kalian pernah menikmati makanan surgawi ini ketika kalian mengembara di padang gurun."

Sekarang kita perlu membahas masalah sepersepuluh, yakni konsepsi dasar menyisihkan sepersepuluh dari apa yang dihasilkan. Bani Israel diharuskan mengambil sepersepuluh yang terbaik dari hasil tanah permai, yaitu bagian yang terbaik, untuk dipersembahkan kepada Allah (Ul. 14:22‑23). Bagian terbesar dari hasil itu adalah untuk umat, namun sepersepuluhnya harus dipersembahkan kepada Allah sebagai bagian Allah. Sepersepuluh yang dipersembahkan kepada Allah ini diberikan kepada para imam dan orang Lewi (Bil. 18:21). Para imam dan orang Lewi juga harus mengambil sepersepuluh dari persepuluhan itu untuk dipersembahkan kepada Allah. Sepersepuluh dari persepuluhan ini diberikan lagi kepada Imam Besar yang melayani dalam tempat maha kudus (Bil. 18:26, 28‑29). Orang‑orang Lewi yang melayani di pelataran luar dan para imam yang melayani di pelataran luar dan tempat kudus hanya dapat menikmati sepersepuluh dari yang dipersembahkan oleh bani Israel. Hanya Imam Besar yang melayani di tempat maha kudus baru berhak menikmati sepersepuluh dari persepuluhan itu, yakni bagian yang paling top dari hasil tanah permai. Jadi, semakin kita melayani, kita semakin menikmati bagian yang paling top, yaitu bagian Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 59

No comments: