Pembacaan Alkitab: Kel. 16:32-33, 36; Why. 2:17
Istilah manna yang tersembunyi dipakai
dalam Wahyu 2:17, di sana Tuhan Yesus berfirman, "Siapa yang menang,
kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi." Kata‑kata ini
ditujukan kepada gereja di Pergamus yang telah merosot dan menjadi duniawi.
Orang yang dapat mengalahkan kekristenan yang telah merosot, akan diberi Tuhan
manna yang tersembunyi. Hampir setiap hal yang tercantum dalam Kitab Wahyu,
termasuk manna, dapat kita jumpai dalam Perjanjian Lama. Tentang manna,
dikatakan dalam Keluaran 16:32‑33 ‑ "Musa berkata: ‘Beginilah
perintah TUHAN: Ambillah segomer penuh untuk disimpan turun‑temurun, supaya
keturunan mereka melihat roti yang Kuberi kamu makan di padang gurun, ketika
Aku membawa kamu keluar dart tanah Mesir.’ Sebab itu Musa berkata kepada Harun:
‘Ambillah sebuah buli‑buli, taruhlah manna di dalamnya segomer penuh, dan
tempatkanlah itu di hadapan Tuhan untuk disimpan turun‑temurun.’" Tuhan
memerintahkan menyimpan segomer manna dalam buli‑buli. Segomer ialah
sepersepuluh efa (Kel. 16:36). Satu efa ialah satu unit lengkap, jadi segomer
berarti sepersepuluh unit itu. Bagian yang kecil ini harus ditaruh dalam buli‑buli
dan di hadapan tabut hukum (kesaksian) untuk disimpan (Kel. 16:34). Dalam Kitab
Keluaran, kesaksian itu ditujukan kepada kedua loh hukum yang ada di dalam
tabut. Segomer manna ditempatkan di hadapan kesaksian berarti Ia sangat
berdekatan dengan tabut itu. Manna bagian inilah yang menjadi manna yang
tersembunyi.
Manna turun dari surga, dari Allah,
sebagai pemberian kepada umat‑Nya; bukan pemberian sementara, melainkan yang
bertahan selama empat puluh tahun. Pagi demi pagi, pemberian ini turun dari
surga, untuk memberi makan dan memuaskan bani Israel. Setelah mereka makan kenyang,
Allah seolah‑olah berkata, "Ambillah segomer dari apa yang kalian mikmati
dan tempatkanlah di hadapan‑Ku sebagai suatu kesaksian dan suatu peringatan,
agar generasi yang akan datang mengetahui bahwa kalian pernah menikmati makanan
surgawi ini ketika kalian mengembara di padang gurun."
Sekarang kita perlu membahas masalah
sepersepuluh, yakni konsepsi dasar menyisihkan sepersepuluh dari apa yang
dihasilkan. Bani Israel diharuskan mengambil sepersepuluh yang terbaik dari
hasil tanah permai, yaitu bagian yang terbaik, untuk dipersembahkan kepada
Allah (Ul. 14:22‑23). Bagian terbesar dari hasil itu adalah untuk umat, namun
sepersepuluhnya harus dipersembahkan kepada Allah sebagai bagian Allah.
Sepersepuluh yang dipersembahkan kepada Allah ini diberikan kepada para imam
dan orang Lewi (Bil. 18:21). Para imam dan orang Lewi juga harus mengambil
sepersepuluh dari persepuluhan itu untuk dipersembahkan kepada Allah.
Sepersepuluh dari persepuluhan ini diberikan lagi kepada Imam Besar yang
melayani dalam tempat maha kudus (Bil. 18:26, 28‑29). Orang‑orang Lewi yang
melayani di pelataran luar dan para imam yang melayani di pelataran luar dan
tempat kudus hanya dapat menikmati sepersepuluh dari yang dipersembahkan oleh
bani Israel. Hanya Imam Besar yang melayani di tempat maha kudus baru berhak
menikmati sepersepuluh dari persepuluhan itu, yakni bagian yang paling top dari
hasil tanah permai. Jadi, semakin kita melayani, kita semakin menikmati bagian
yang paling top, yaitu bagian Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 59
No comments:
Post a Comment