Hitstat

09 December 2015

Ibrani - Minggu 29 Rabu



Pembacaan Alkitab: Ibr. 13:20-21


Jika kita ingin masuk ke belakang tirai, kita harus masuk ke dalam roh kita (4:12). Berada di belakang tirai berarti berada dalam roh kita, pergi ke luar perkemahan berarti meninggalkan segala hal milik agama. Kita tidak boleh menetap dalam perkemahan yang mana pun, tetapi harus masuk ke dalam roh kita. Jika kita menetap di dalam perkemahan agama, berarti kita tetap berkemah di luar roh Anda. Namun, kini kita tidak lagi berkemah, sebab kita telah berada di dalam tempat maha kudus. Penulis seolah‑olah berkata kepada kaum beriman Ibrani, "Saudara-saudara, keluarlah segera dari pintu perkemahan pikiran, dan masuklah ke dalam roh kalian!" Hari ini kita juga harus berlatih untuk membawa seluruh diri kita ke dalam roh. Kita tidak boleh tetap berada dalam perkemahan mentalitas kita, sebab mentalitas itu bersifat agamis. Sekali demi sekali kita perlu masuk ke belakang tirai melalui masuk ke dalam roh.

Ekonomi Allah adalah menyalurkan Allah Tritunggal ke dalam diri kita. Ini akan membangun Tubuh Kristus, menghasilkan bahan‑bahan untuk pembangunan gereja. Semua ini terjadi dalam tempat maha kudus di belakang tirai, yang bersatu dengan roh kita. Betapa bedanya hal ini dengan agama! Bila kita mengalami Kristus secara batiniah seperti ini, kita akan nampak betapa banyak unsur perkemahan agamis yang masih terkandung dalam darah kita. Dengan sendirinya kita akan membenci unsur agamis, dan membenci pula diri kita yang senang berkemah itu. Kita semua perlu masuk ke belakang tirai, agar Tuhan membawa kita ke dalam pengertian yang sedemikian.

Bila kita masuk ke belakang tirai melalui masuk ke dalam roh kita, kita akan mengecap kemanisan Kristus yang surgawi, sehingga kita mampu pergi ke luar perkemahan, meninggalkan bumi dan kasih bumiah. Ketika kita. menetap di belakang tirai, roh kita akan dipenuhi dengan kemuliaan Kristus yang surgawi, sehingga hati kita dapat dibebaskan dari pengekangan kpnikmatan bumiah di luar perkemahan. Tidak hanya demikian, di belakang tirai kita dapat memandang Kristus yang telah dimuliakan, sehingga kita tertarik mengikuti Kristus yang menderita sengsara di luar perkemahan. Memandang wajah‑Nya di surga, akan memungkinkan kita mengikuti jejak‑Nya di bumi. Ketika kita masuk ke belakang tirai, kita akan diinfus dengan kuasa kebangkitan (Flp. 3:10), supaya kita diperkuat untuk menempuh jalan salib di luar perkemahan. Kita juga meng­ambil bagian dalam ministri Kristus yang surgawi, agar kita diperlengkapi untuk menyuplaikan‑Nya kepada roh‑roh yang dahaga di luar perkemahan. Di sini kita menikmati berkat Tuhan yang terindah, sehingga kita diperkaya dan dapat memenuhi keperluan orang‑orang di luar perkemahan.

Melalui masuk ke belakang tirai dan pergi ke luar perkemahan, kita akan diperlengkapi dengan segala yang baik (ay. 20-21). Di dalam kita, oleh Yesus Kristus, Allah sedang mengerjakan apa yang berkenan ke­pada‑Nya, agar kita dapat melakukan kehendak‑Nya. Karena "Allah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan‑Nya." (Flp. 2:13). Dari awal hingga akhir, kitab ini menyajikan kepada kita Kristus yang surgawi. Hanya dalam Ibrani 13:21 dikatakan, "(Allah)... mengerjakan di dalam kita ... melalui Yesus Kristus," menyiratkan Kristus yang berhuni. Ini menyatakan bahwa Allah beroperasi di dalam kita, melalul Kristus yang berhuni (Dia yang kita nikmati di dalam roh, di belakang tirai), supaya kita melakukan kehendak‑Nya.

Kitab ini ditutup dengan pemberkatan, "Anugerah menyertai kamu sekalian. Amin." Untuk memahami dan mengambil bagian dalam semua hal yang disingkapkan di dalam kitab ini, kita perlu anugerah. Untuk memiliki anugerah (12:28), kita perlu menghampiri takhta anugerah, agar kita dapat menemukan anugerah, untuk mendapatkan pertolongan kita pada waktunya (4:16). Ketika kita menjamah takhta anugerah di dalam tempat maha kudus, melalui melatih roh kita, kita akan menikmati Roh anugerah (10:29) dan hati kita akan dikuatkan oleh anugerah (13:9). Dengan menikmati anugerah secara demikian kita dapat berlari dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita (12:1), untuk menca­pai sasaran ekonomi Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 57

No comments: