Pembacaan Alkitab: Ibr. 13:12-15
Darah kurban penghapus dosa dibawa masuk ke
dalam tempat maha kudus pada hari pendamaian untuk mendamaikan umat; tubuh
binatang‑binatang itu dibakar di luar perkemahan (Im. 16:14‑16, 27). Ini
melambangkan darah Kristus, yang adalah kurban penghapus dosa yang sejati, yang
dibawa masuk ke dalam tempat maha kudus yang sejati untuk merampungkan
penebusan bagi kita; tubuh Kristus dikurbankan bagi kita di luar pintu gerbang
kota Yerusalem.
Tubuh Kristus menderita maut salib di
luar pintu gerbang, darah‑Nya dibawa ke dalam tempat maha kudus untuk
pengudusan kita (ayat 11‑12). Kitab ini menyingkapkan kepada kita bahwa
panggilan surgawi Allah adalah untuk membuat kita menjadi umat kudus (3:1),
umat yang dikuduskan bagi Allah. Kristus adalah Sang Pengudus (2:11). Dia telah
menderita kematian di atas salib, mencurahkan darah‑Nya, dan memasuki tempat
maha kudus dengan darah‑Nya (9:12), agar melalui ministri surgawi (8:2, 6) dari
keimaman surgawi‑Nya (7:26), Dia dapat melakukan pekerjaan pengudusan, dan agar
kita dapat masuk ke belakang tirai oleh darah‑Nya untuk berbagian di dalam Dia
sebagai Sang Pengudus surgawi. Dengan berbagian di dalam Dia sedemikian ini,
kita dapat mengikuti Dia di luar perkemahan melalui jalan pengudusan salib.
Tuhan dengan darah‑Nya sendiri masuk
ke dalam tempat maha kudus (9:12) dan darah ini telah membuka jalan yang baru
dan yang hidup, sehingga kita dapat masuk ke belakang tirai untuk menikmati Dia
di surga sebagai yang dimuliakan (10:19‑20); dan tubuh‑Nya yang telah
dikurbankan untuk kita di kayu salib, juga telah membuka jalan salib yang
sempit, sehingga kita dapat pergi ke luar perkemahan untuk mengikuti Dia di
bumi sebagai yang menderita. Ayat 13 menerangkan, "Karena itu, marilah
kita pergi kepada‑Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan‑Nya."
Kalau kita mau menjadi orang Kristen sejati, kita harus mengalami Kristus,
namun bukan dengan memakan makanan agama, melainkan melalui pergi ke luar
perkemahan dan menanggung kehinaan‑Nya, yakni mengikuti Dia di jalan pengudusan
salib. Kita perlu mengalami Kristus pada aspek yang khusus ini. Bila kita ingin
mengalami-Nya dalam aspek ini, kita harus masuk "ke belakang
tirai", yakni masuk ke tempat maha kudus, menikmati‑Nya sebagai
Pengudus surgawi kita dalam imamat‑Nya yang surgawi (10:19‑20; 6:19‑20).
Anugerah berada di perlombaan dan
jalan‑jalan (paths). Janganlah kita sampai dialihkan dari setiap jalan
dalam perlombaan ini, sebaliknya hendaklah kita maju terus di atas perlombaan
anugerah. Banyak hal sedang menunggu kesempatan untuk mengalihkan kita dari
jalan perlombaan ini, yakni meninggalkan jalan untuk menikmati anugerah.
Seperti yang diwahyukan dalam susunan perabotan Kemah Pertemuan, tiap jalan
dalam perlombaan ini merupakan salah satu aspek dari kenikmatan kita atas
Kristus. Kita harus terus berlari dalam perlombaan dalam kenikmatan atas
Kristus ini. Jangan sampai dialihkan oleh gelar, kedudukan, atau tarikan‑tarikan
agama, yang hanya merupakan "makanan‑makanan" agama.
Kita harus mengalami Kristus sebagai anugerah kita untuk hidup gereja. Jika
kita tidak mengalami‑Nya sedemikian, kita tidak dapat menempuh hidup gereja.
Jika kita ingin mengalami Kristus di
aspek ini, kita harus menempuh jalan salib, menderita penganiayaan, penolakan
dan perlawanan dari pihak agama. Sebagaimana Kristus menderita sengsara di luar
pintu gerbang, kita pun harus mengikuti‑Nya, menderita kehinaan‑Nya di luar
pintu gerbang. Jika hari ini kita mengambil bagian dalam penderitaan‑Nya, kelak
kita juga beroleh bagian dalam pemuliaan‑Nya. Jika kita mengalami Kristus
sedemikian, yakni menanggung kehinaan‑Nya di atas jalan salib, kita pasti
terpelihara di dalam kelimpahan hidup gereja; sehingga setiap sidang gereja
terangkat tinggi dan menjadi kaya melimpah. Dalam hidup gereja yang demikian,
kita dapat menerapkan hak kesulungan kita. Hal ini akan membuat kita memperoleh
pahala dalam kerajaan yang akan datang.
Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 56
No comments:
Post a Comment