Pembacaan Alkitab: Why. 2:17
Dalam pelayanan gereja seharusnya
tidak ada persaingan, sebab persaingan tidak pernah menghasilkan sesuatu.
Semakin Anda bersaing untuk menjadi orang pertama, Anda akan semakin tidak
layak menjadi yang terakhir sekalipun. Semakin Anda bersaing, Anda makin
terjerumus dalam kondisi Anda yang mati. Ini bukan masalah persaingan,
melainkan masalah menerima penghakiman, membakar habis hayat alamiah, dan unsur
alamiah Anda. Kemudian akan ada satu tanda peringatan di mezbah bahwa hayat
alamiah kita harus ditanggulangi dan dienyahkan. Ratusan orang di antara kita
bisa bersaksi bahwa bila kita bersaing dengan orang lain, kita akan terbunuh.
Bila kita berkata, "Mengapa Allah memakai dia, tidak memakai aku?",
kita akan habis. Semakin kita berkata begitu, Allah akan semakin tidak memakai
kita. Semakin bersaing, kita semakin menjadi tidak layak. Selama tahun‑tahun
yang lampau, saya tidak pernah melihat satu perkecualian di antara umat Tuhan.
Kita semua perlu berkata, "Dalam batinku tidak ada yang baik. Aku penuh
dengan Korah, Datan, Abiram, dan banyak hal alamiah lainnya yang harus dihakimi
di atas mezbah tembaga." Siapa yang rela dihakimi akan segera dibawa ke
dalam tempat maha kudus dan memiliki tongkat yang bertunas, yaitu hayat
kebangkitan. Jika Anda adalah orang yang demikian, apa pun yang menimpa diri
Anda, sekalipun situasi yang mati, akan menghasilkan hayat.
Ingin mempunyai kekuasaan tidak
bergantung pada kemampuan kita berbuat sesuatu, melainkan berapa banyak kita
dapat bertunas. Anda mungkin berbuat banyak, tetapi tidak berbunga. Tidak saja
tidak bertunas, Anda malah mati; tidak saja tidak berbunga, Anda malah membunuh
orang lain; tidak saja tidak berbuah, Anda malah mematikan setiap orang yang
berhubungan dengan Anda. Semua itu membuktikan bahwa Anda tidak memiliki
kekuasaan. Namun bila Anda mempunyai tongkat yang bertunas, walaupun orang mati
berkontak dengan Anda, ia akan dibangkitkan dan menjadi hidup. Ini membuktikan
Anda memiliki kekuasaan. Kekuasaan bukan terdapat dalam kecakapan atau
ketrampilan. Pernyataan yang sejati terdapat dalam pertunasan kita, bukan dalam
perbuatan kita. Perbuatan tidak ada artinya, tetapi bertunas adalah segala‑galanya.
Dalam hidup gereja dan pelayanan gereja, kita semua harus bertunas, berbunga,
dan berbuahkan buah badam. Inilah keperluan kita hari ini.
Sekarang kita sampai pada butir yang
sangat penting, yaitu bagaimana kita bisa memiliki tongkat yang bertunas.
Tongkat yang bertunas disebut setelah manna yang tersembunyi. Ini berarti, jika
kita menikmati manna yang tersembunyi, kita akan bertunas, sebab hasil dari
menikmati manna yang tersembunyi adalah tongkat yang bertunas. Berapa banyak
Anda bertunaskan hayat, tergantung pada berapa banyak Anda memakan manna yang
tersembunyi. Kita semua perlu melatih roh kita untuk menghubungi Kristus yang
tersembunyi dan menikmati bagian yang top dari Kristus yang tersembunyi ini di
dalam sifat ilahi. Semakin banyak kita menikmati Kristus yang tersembunyi
sebagai bagian yang tertinggi dalam sifat ilahi, semakin banyak pula tongkat
kita bertunas. Anda tidak perlu bersaing untuk posisi apa pun, juga tidak perlu
menghiraukan hal lain. Nikmati saja manna yang tersembunyi yang dapat memberi
makan dan yang membuat Anda bertunas. Jika Anda telah bertunas, Anda adalah
kekuasaan. Jika Anda bertunas, berbunga, dan berbuahkan buah badam, orang lain
akan tahu bahwa Anda adalah kekuasaan.
Dalam Surat Ibrani, kita nampak bahwa
kita harus mengalami Kristus di mezbah, di bejana pembasuhan, di meja roti
sajian, di kaki pelita, di mezbah ukupan, di tabut dalam tempat maha kudus. Di
tempat maha kudus kita menikmati Kristus di hadirat Allah. Kenikmatan ini membuat
kita bertunas; bukan dengan kecakapan kita, melainkan dengan hayat kebangkitan.
Dengan cara inilah Allah dapat menggunakan kekuasaan‑Nya untuk membangun umat‑Nya.
Ia membuat kita semua menyadari masalah penghakiman atas unsur alamiah dan
mengambil bagian dalam hayat kebangkitan, sehingga kita dapat bertunas,
berbunga, dan mengeluarkan buah badam.
Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 62
No comments:
Post a Comment