Pembacaan Alkitab: Why. 2:17
Setelah bani Israel masuk ke tanah
permai, mereka memakan hasil tanah permai itu. Kitab Perjanjian Lama
menjelaskan kepada kita bahwa seluruh umat Israel yang berada di tanah permai
bisa mengambil bagian atas hasil tanah itu setiap waktu. Tetapi siapa saja yang
berada di luar batas tanah itu, tidak berhak menikmati hasil tanah itu. Di sini
kita sekali lagi nampak masalah jarak. Ketika bani Israel makan bersama dalam
perayaan yang diadakan tiga kali dalam setahun, mereka tidak memakan hasil yang
biasa, melainkan memakan bagian yang khusus disimpan bagi hari raya itu. Di
waktu‑waktu biasa, orang‑orang Israel menikmati bagian yang blasa, tetapi pada
saat perayaan, mereka menikmati bagian yang khusus, yakni bagian sepersepuluh
yang terbaik, sebab mereka lebih dekat dengan Allah; mereka datang dan
berhimpun di sekitar tempat kediaman Allah, di mana mereka menikmati bagian
hasil yang top dari tanah itu yang telah dipersembahkan kepada Allah (Ul. 12:17‑18;
14:22‑23). Sepersepuluh lainnya dari hasil mereka diberikan kepada para imam
dan orang‑orang Lewi yang melayani di pelataran luar dan di tempat
kudus. Mereka itu lebih dekat dengan Allah daripada kebanyakan umat Allah.
Menurut Bilangan 18:26‑28, setelah para imam dan orang Lewi menerima bagian
persepuluhan itu, mereka lalu mempersembahkan sepersepuluh dari persepuluhan
itu kepada Tuhan. Bagian yang top yang telah dipersembahkan kepada Allah sebagai
kurban unjukan inilah yang kemudian diberikan kepada Imam Besar yang melayani
Allah di tempat maha kudus. Karena Imam Besar paling dekat dengan Allah, maka
ia berhak menikmati bagian hasil tanah permai yang paling top itu.
Mungkin ada orang akan mengatakan
bahwa manna yang tersembunyi itu hanya disimpan sebagai suatu peringatan, tidak
untuk dimakan. Kalau tidak ada Wahyu 2:17, pendapat itu bisa diterima. Akan
tetapi dalam ayat tersebut Tuhan berjanji bahwa segomer manna yang disimpan di
hadirat Allah sebagai peringatan itu akan diberikan kepada para pemenang untuk
dimakan. Ini bukan dijanjikan kepada orang Kristen yang duniawi, yaitu mereka
yang sudah beroleh selamat, namun masih tinggal di Mesir, juga bukan bagi
mereka yang mengembara di padang gurun, melainkan kepada para pemenang dalam
gereja di Pergamus. Gereja di Pergamus telah menikah dengan dunia. Janji untuk
makan manna yang tersembunyi ini diberikan kepada para pemenang yang berada
dalam gereja yang sedemikian duniawi itu. Hal ini berarti kalau kita dapat
mengalahkan keduniawian, kita akan berada di hadirat Allah, dan berhak makan
manna yang tersembunyi. Manna ini telah tersembunyi berabad‑abad lamanya,
tetapi kini Tuhan seolah-olah berkata, "Karena kamu membenci dunia ini,
membenci situasi yang duniawi, membenci gereja yang duniawi, serta membenci
hubungan duniawi antara gereja dengan dunia, dan karena kamu begitu dekat
dengan‑Ku, maka Aku akan memberimu makan dari manna yang tersembunyi, yang
tersimpan di hadirat‑Ku ini."
Kristus telah dikaruniakan dari surga
sebagai manna yang terbuka lebih dari dua puluh abad lamanya. Tetapi, dalam
ekonomi‑Nya, Allah tetap menyimpan bagian yang istimewa dari Kristus ini di
hadirat‑Nya, dan siapa saja yang masih mempunyai suatu jarak di antara dirinya
dengan Allah, tidak berhak memakannya. Banyak orang Kristen telah menikmati
Kristus sebagai manna mereka yang terbuka. Namun bagian Kristus yang terbaik
itu tetap tersimpan di hadirat Allah dan masih di situ hingga sekarang,
disediakan bagi mereka yang tidak mau mengikuti gereja ketika gereja itu
menjadi duniawi dan kawin dengan dunia. Dalam pandangan Allah, gereja yang
telah merosot telah melakukan pernikahan rohani dengan dunia. Maka kepada kaum
saleh terkasih yang tidak menyetujui pernikahan tersebut, dan yang tetap
tinggal dengan ketat di hadirat Allah, Tuhan berjanji akan memberi mereka hak
untuk memakan bagian Kristus yang tersimpan di hadirat Allah itu. Inilah manna
yang tersembunyi.
Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 4, Berita 60
No comments:
Post a Comment